LENSAKINI – Penggunaan plastik yang semakin meluas di kehidupan sehari-hari ternyata tidak hanya berdampak pada kerusakan lingkungan, tetapi juga bisa mengancam kesehatan reproduksi, khususnya kesuburan wanita.
Plastik mengandung bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai pengganggu endokrin (EDC), yang dapat mengganggu keseimbangan hormon esterogen dalam tubuh.
Gangguan hormonal ini bukan hanya berisiko menurunkan kesuburan, tetapi juga dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan pubertas dini pada anak-anak perempuan, bahkan berpotensi memicu kondisi seperti endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap bahan kimia dalam plastik seperti BPA dan ftalat dapat merusak kualitas sel telur, yang mempersulit proses pembuahan dan membuat kehamilan menjadi lebih sulit.
Bagi wanita yang sedang berusaha untuk hamil, paparan terus-menerus terhadap plastik bisa menjadi salah satu hambatan besar untuk mewujudkan impian menjadi seorang ibu.