
LENSAKINI – Setiap Muslim tentu mendambakan bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Namun saat mulai merencanakan keberangkatan, muncul satu pertanyaan besar, mau pilih jalur haji yang mana?
Ada tiga jalur utama yang tersedia di Indonesia, yaitu Haji Reguler, Haji Plus, dan Haji Furoda. Ketiganya sama-sama menuju Baitullah, tapi dengan pengalaman, biaya, dan waktu tunggu yang berbeda.

1. Haji Reguler: Pilihan Favorit dengan Waktu Tunggu Panjang
Haji Reguler adalah jalur yang paling umum digunakan jamaah Indonesia. Dikelola langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Agama, jalur ini menawarkan biaya yang lebih terjangkau.
Kelebihannya:
-
Biaya lebih murah dibanding jalur lainnya.
-
Fasilitas standar sudah mencakup penginapan, konsumsi, hingga transportasi lokal.
-
Pembinaan manasik dilakukan secara intensif oleh pemerintah.
Tantangannya:
Waktu tunggu Haji Reguler bisa mencapai 20–30 tahun, tergantung daerah pendaftaran. Jadi, yang mendaftar harus siap bersabar!
2. Haji Plus: Lebih Cepat, Lebih Nyaman
Kalau kamu ingin berangkat haji lebih cepat dan mendapatkan fasilitas ekstra nyaman, Haji Plus jawabannya. Jalur ini dikelola oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang resmi terdaftar di Kementerian Agama.
Kelebihannya:
-
Waktu tunggu lebih singkat, rata-rata 5–7 tahun.
-
Hotel lebih dekat ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
-
Pendampingan lebih intensif oleh pembimbing dan tour leader berpengalaman.
-
Konsumsi dan transportasi berkualitas lebih tinggi.
Yang perlu disiapkan:
Biaya Haji Plus tentu lebih mahal dibanding Haji Reguler, bisa dua hingga tiga kali lipat.