TAPSEL – Seorang pemimpin harus mampu menekan dampak buruk dari krisis akibat Pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Bupati Syahrul pada saat menghadiri Gebyar Milad Muhammadiyah ke 111 tahun tingkat Daerah Tapsel, di Ponpes KH. Ahmad Dahlan, Kecamatan Sipirok, Sabtu (14/11).
Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu SH dalam sambutannya mengatakan, sesungguhnya Muhammadiyah tidak asing lagi bagi bangsa kita, jauh sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah juga sudah ada bahkan Muhammadiyah juga punya andil besar dalam mendirikan bangsa Indonesia, katanya.
“Muhammadiyah juga sudah banyak mewarnai pembangunan dan perkembangan umat dibangsa kita termasuk didaerah Tapanuli Selatan. Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang dikenal mampu mencetak kader-kader umat yang sekaligus mencetak kader bangsa, maka Muhammadiyah yang merupakan organisasi keagamaan tidak boleh dilupakan oleh bangsa kita.”
Karena Muhammadiyah merupakan Organisasi pergerakan ditengah-tengah masyarakat demi kelanggengan dan keberlanjutan serta peningkatan kualitas kader umat dan kader bangsa. Oleh karena itu kwalitasnya perlu ditingkatkan bahkan lebih disempurnakan termasuk meningkatkan kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah disemua tingkatan dengan Muhammadiyah, ujarnya.
Kemudian Syahrul juga meminta kepada semua yang hadir agar jangan pernah menganggap enteng terhadap Covid-19 karena virus ini benar-benar nyata adanya sehingga pengaruhnyapun sangat berdampak besar terhadap pendidikan, kemasyarakatan, sosial keagamaan dan perekonomian.
Apalagi saat ini perekonomian Indonesia tengah mengalami resesi ekonomi. “Maka dari itu, mari sama-sama kita patuhi protokol kesehatan seperti memakai masker selalu mencuci tangan pakai sabun atau dengan hand sanitizer dan menjaga jarak (physical distancing) serta hindari kerumunan (social distancing) agar penyebaran Covid-19 dapat terputus penyebarannya di Kabupaten Tapsel sehingga perekonomian dapat pulih kembali”, harapnya.
Selain itu Bupati juga mengingatkan kepada seluruh yang hadir, bahwa pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang akan ada agenda lima tahunan yaitu pilkada serentak di 9 Provinsi dan 261 Kabupaten/Kota di Indonesia serta 23 kabupaten/kota di Sumut termasuk Tapsel.
Maka dari itu, saya berharap agar pilkada nantinya dapat berjalan dengan aman, damai dan kondusif. Pilihlah seorang pemimpin yang berkualitas, yang mampu berinovasi, punya kreativitas tinggi dan mampu beradaptasi dan berkolaborasi secara efektif dan efisien karena seorang pemimpin harus mampu menekan dampak buruk dari krisis akibat Pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, saya berharap semoga pilkada serentak 2020 dapat membawa berkah dan anugerah bagi masyarakat dengan terpilihnya kepala daerah yang pro rakyat, sehingga nantinya mampu melanjutkan pembangunan di Tapanuli Selatan, harap Syahrul.
Selanjutnya acara dirangkai dengan Kegiatan Baitul Arqam lomba Tahfidz Quran dan lomba mewarnai Logo Muhammadiyah dan kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 14 sampai 15 November 2020. Dengan mengangkat thema “Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri.”
Turut hadir, Ketua Muhammadiyah Tapsel Zulfahmi, Kabag Humas dan Protokol Isnut Siregar, seluruh Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-Tapsel, Kepala Sekolah SD dan SMP Muhammadiyah, Tsanawiyah dan Aliyah serta ORTOM (Organisasi Otonom Muhammadiyah) seperti IMM, Pimpinan Aisyah, dan Nasyatul Aisyah. (zn)