“Semakin besar kabinet, semakin sulit koordinasi. Ini bisa memperlambat pelaksanaan program,” kata Fadhil.
Didin S. Damanhuri, ekonom Indef lainnya, turut memberikan pandangan serupa. Ia bahkan memperkirakan bahwa Prabowo mungkin akan merombak kabinetnya jika target pertumbuhan ekonomi 8% tidak tercapai.
“Jika kabinet ini tidak bisa bergerak lincah dan efisien, kemungkinan besar akan ada revisi dalam satu tahun ke depan,” tambahnya.
Dengan kabinet yang besar, tantangan utama bagi pemerintahan Prabowo adalah menjaga kelancaran koordinasi dan memastikan setiap program berjalan dengan cepat dan efektif.