Kinerja Pajak Buruk, Indonesia Disejajarkan dengan Nigeria oleh Bank Dunia

  • Bagikan

JAKARTA (LENSAKINI) – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kritik tajam dari Bank Dunia terhadap kinerja penerimaan pajak di Indonesia.

Dalam kritik tersebut, Bank Dunia bahkan menyamakan Indonesia dengan Nigeria, sebuah negara yang juga dinilai memiliki masalah serius dalam pemungutan pajak.

“World Bank itu kritik kita bahwa kita salah satu negara yang meng-collect pajaknya tidak baik. Kita disamakan dengan Nigeria,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

Luhut juga mengakui bahwa pemungutan pajak di Indonesia masih jauh dari kata maksimal. Ia mencontohkan tingkat kepatuhan pembayaran pajak kendaraan yang sangat rendah. Dari lebih dari 100 juta kendaraan bermotor di Indonesia, hanya sekitar 50 persen yang membayar pajak.

“Jadi nda bisa bayangkan kepatuhan kita itu sangat rendah, sangat rendah,” tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, DEN mendorong langkah digitalisasi guna mengoptimalkan penerimaan negara. Salah satu terobosan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja perpajakan adalah penerapan sistem Coretax yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada 1 Januari 2025.

“Kita mendukung program Coretax yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan di mana kami sebenarnya ter-trigger karena briefing kami dengan World Bank itu,” jelas Luhut.

Coretax dirancang untuk melayani seluruh administrasi perpajakan, termasuk registrasi, penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT), pembayaran, dan layanan lainnya bagi wajib pajak.

  • Bagikan