MEDAN-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menetapkan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 02, Bobby Nasution-Aulia Rachman menjadi pemenang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan tahun 2020 dengan total suara 393.327.
Hal ini disampaikan Ketua KPU Kota Medan, Agussyah Damanik bersama anggota komisioner KPU Kota Medan lainnya di acara Rapat Pleno Terbuka penetapan Paslon Walikota dan Wakil Walikota terpilih dalam Pikkada Medan tahun 2020, Kamis (18/2) di Hotel Arya Duta Medan.
Rapat pleno tersebut yang dimulai pukul 14.00 wib ini dihadiri oleh pemenang Pilkada Medan, Bobby Nasution-Aulia Rachman, Plh Wali Kota Medan Wiriya Alrahman,MM, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE, pimpinan partai politik pendukung dan Forkompinda. Namun Paslon 01 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi tampak tak hadir meski telah diundang KPU Medan.
Agussyah mengatakan, berdasarkan keputusan no 175/pl.02.7 -kpt/1271/kpu-kot/II/2021 tentang penetapan pasangan calon walikota/wakil walikota terpilih dalam pemilihan walikota/wakil walikota Medan tahun 2020, menetapkan Paslon
nomor urut 2 dengan perolehan suara 393.327 dan didukung partai politik pengusung yakni PDIP Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Nasdem, Partai Hanura, PPP dan PSI.
“Penetapan hasil ini merupakan serangkaian tugas KPU Kota Medan dalam menyelenggarakan Pilkada Kota Medan tahun 2020. Hasilnya ini diserahkan ke DPRD Kota Medan, guna menyampaikan pengusulan pelantikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Sumatera Utara.
“Harapan kami keputusan ini dapat diterima oleh semua pihak dan pada Paslon no 02 yang telah ditetapkan, masyarakat banyak menggantungkan harapan untuk membawa Kota Medan lebih maju dan lebih baik sesuai dengan visi misi,” ucapnya.
Sementara Paslon no 02, Bobby Nasution bersama Aulia Rachman, kepada wartawan, mengatakan, untuk program kerjanya dalam jangka pendek atau 100 hari setelah pelantikan tidak terlalu ada yang difokuskan karena mereka dipilih untuk program kerja sampai tahun 2025 ke depan.
“Tapi kita bekerja sesuai keluhan masyarakat seperti kebersihan, drainase Kota Medan yang buruk sehingga berdampak banjir, infrastruktur yang kuranh baik dan kualitasnya harus diperbaiki, penataan birokrasi di Pemko Mrdan dan terpenting penanganan penekanan penyebaran covid 19 dengan mengefektifkan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) yanh sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak),” ungkapnya.
Disinggung apakah akan melibatkan partai PKS dan Demokrat dalam prgram kerjanya, Bobby menyatakan, Pemko Medan rekan kerjanya yakni legislatif. Dimana pada lembaga legislatif bukan hanya ada partai politik pendukung tapi juga ada PKS dan Demokrat.
“Tentunya kerja kami harus bergandengan dengan legislatif meliputi semua partai yang duduk di DPRD,” pungkasnya. (zn)