MEDAN-Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi, badai La Nina akan berlangsung Maret hingga April 2021.
Untuk itu, BMKG menghimbau masyarakat untuk mengantisipasi dampak dari badai La Nina yang akan disertai hujan deras dan angin kencang. Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengatakan, La Nina adalah fenomena yang ditandai dengan suhu lebih dingin di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. Sementara di bagian barat lebih panas yang memicu meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia.
“La Nina terjadi dalam waktu beberapa bulan dan mempengaruhi iklim global berupa kondisi lebih basah atau kering, lebih hangat atau dingin, dan dinamika cuaca lainnya yang berbeda di tiap wilayah dunia,” kata Edison, Senin (9/11/2020).
Dikutip dari Inews.id , Edison mengimbau masyarakat untuk dapat mewaspadai badai La Ninan dengan mengikuti secara rutin update berita resmi yang disampaikan oleh BMKG. Informasi dapat diakses dari situs resmi BMKG maupun akun media sosial BMKG.
Selain itu, kolaborasi untuk mengantisipasi dampak dari La Nina. Edison menyarankan warga untuk memperbaiki saluran air, meningkatkan kapasitas tampungan air dan memanen hujan, memangkas ranting pohon yang berlebih dan mudah rapuh.
Dia meminta warga untuk memperhatikan tingkat kekuatan papan reklame, jembatan penyeberangan dan atap rumah yang sewaktu-waktu rusak karena dampak dari La Nina. “Ini semua bisa rusak karena pengaruh angin kencang dan perkembangan cuaca yang dapat berubah secara cepat dan dinamis. Untuk itu perlu saling kolaborasi dari semua pihak untuk mengantisipasi La Nina,” ucapnya. (zn)