Dirinya melanjutkan, dirungan lantai dua menjadi pasien satu-satunya yang terakhir di lantai dua.
“Kami pasien yang terakhir dilantai dua setelah sebelumnya satu pasien lain. Disitu, habis infuspun ngak diketahui perawat sehingga harus mencari dokter atau perawat menggedor2 kantornya. Sama seperti kalau habis oksigen. Kalau ada duitku bang ngak gini ceritanya,” ungkapnya.