PADANGSIDIMPUAN-Tak mau disalahkan karena tak becus ngurus terminal, Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), malah menyalahkan COVID-19. Padahal, jauh sebelum penyakit mematikan itu ada, fungsi terminal di Kota Salak tidak maksimal.
Sepinya aktivitas di Terminal Batunadua diakui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padangsisimpuan. Mereka mengaku hal tersebut akibat pandemi Covid 19 yang melanda belahan dunia. Hal tersebut diungkapkan Kasi Sarana Prasarana Dishub Kota Padangsidimpuan, Aziz saat ditemui LENSAKINI di ruang kerjanya, Jumat (24/7/2020) siang.
Dikatakannya, sepinya aktivitas di terminal tersebut merupakan dampak dari pandemi covid-19. Dimana banyak supir yang melanggar izin trayek, serta kurangnya kesadaran masyarakat.
“Terminal itukan tempat naik turunnya penumpang, namun akibat pandemi ini banyak supir yang melanggar izin trayek ditambah lagi masyarakat kurang kesadaran,”ujarnya.
Namun, dirinya tidak menampik sepinya terminal tersebut akibat banyaknya terminal liar di Kota Padangsidimpuan. Dimana, disetiap pintu masuk kota banyak ditemui loket-loket angkutan dari luar kota yang juga mengganggu ketertiban berlalu lintas.
Alhasil, guna menegakkan UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan jalan raya, pihaknya telah menyurati organisasi angkutan darat. Supaya mereka membuat loket di dalam terminal.
“Sesuai UU no 22 tahun 2009, sementara kita masih bersosialisasi, memberikan himbauan, serta menyurati organda, direksinya dan supirnya untuk angkot 02, untuk angkot 04 menyusul suratnya,” pungkasnya.
Hal tersebut juga diamini Kasi Keselamatan dan Transportasi Dishub Kota Padangsidimpuab, Pardamean Hasibuan. Dimana, dia mengaku pihaknya telah berjaga di pusat kota, namun pihaknya masih banyak menemukan banyak supir angkot yang melanggar izin trayek.
“Kita sudah berjaga di pusat kota, tetapi masih banyak supir angkot yang melanggar izin trayek. Sedangkan untuk penindakannya, untuk saat ini kita masih bersosialisasi, memberikan himbauan, serta melakukan pendekatan persuasif. Hanya itu yang bisa kami lakukan untuk saat ini,” pungkasnya.
(UA)