PADANGSIDIMPUAN-Sempat jadikan wanita berjilbab sebagai guyonan di media sosial (medsos), oknum pensiunan Aparatur Negeri Sipil (ASN) di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara berinisial RS akhirnya minta maaf.
Permintaan maaf tersebut dituliskannya disejumlah WAG seperti, PWI Mitra Adhiyaksa PSP, PWI TABAGSEL FORUM.
Berikut permohonan maaf R Sitompul
epada Yyh ;
1. Ketua PWI Sumut
2.Ketua PWI Tabagsel
3.Rekan2 Wartawan.
Sehubungan dengan adanya Postongan yang saya dapat dan kemidian saya posting telah menimbulkan bahasan yang mungkin bisa menimbulkan berbagai persepsi sehingga banyak rekanw media yang mengclaim postingam saya tersebut ada negatifnya.
Postingan tersebut bukan bermaksud untuk membuat ketidaknyamanan tapi sebenarnya agar sipembaca bisa merasakan waktu saya membaca postingan tersebut dimana awalnya saya serius membacanya ternyata diakhir postingan membuat saya jadi geli gara2 jawaban petugas Satpam.
Namun pun.bila postimgan yang saya kirim tanpa ada maksud ke negatif dan untuk menjadi pembahasan dan perbincangan, dengan ini Saya denngan hayi yang tulus menyampaikan :
– Permohonam maaf kepada semua yang telah merasa terganggu dengan postingan tersebut dan hal tersebut akan saya jadikan pelajaran dikemudian hari.
-Sejujurnya saya tidak ada niat yang kurang baik dengan memposting berita tersebut hanya bermaksud agar sipembaca bisa merasa kesal dengan jawaban si petugas bandara.
Demimianlah pernyataan Maaf ini saya samapaikan dari.hati yangbtulis dan sadar dan sakali lagi saya menyatakan tidak ada niat dan maksud menjadikan kegaduhan akibat postingam tersebut
mohon kiranya dapat dimaklumi dan dimaafkan.
Padangsidimpuan,Rabu 7 Maret 2021
Hotmat saya Drs.Rt.Sitompul
Sebelumnya diberitakan, melalui tulisan yang diposting di sejumlah group media sosial (WAG), oknum pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), bernisial R Sitompul diduga menjadikan wanita berhijab sebagai bahan lelucon. Selain itu, tulisan itu juga menyebut-nyebut teroris.
Postingan itu dia bagikan ke sejumlah WAG seperti, PWI Mitra Adhiyaksa PSP. Selanjutnya, tulisan yang diduga bernada melecehkan kaum perempuan berhijab itu juga dibagikan di WAG PERS & POLRES TAPSEL.
Berikut isi postingannya:
Baru saja terjadi siang ini….
Ada seorang wanita Berjilbab dan bercadar ditolak security bandara saat masuk area boarding pass Kuala Namu Internasional Airport Sumatera Utara. Padahal dia sudah bawa test antigen dan hasilnya negatif.
Memang wanita itu tertutp mukanya, dia baru saja tiba dari Tiga Binanga Tanah Karo mau ke Jakarta.
Melihat hal itu, banyak penumpang lain yg merasa kasihan dan banyak juga yang membela dan berargumen dgn security bandara …mengapa dia dilarang masuk.
Ada yang membela, dgn dalih biarpun dia berjilbab dan bercadar belum tentu dia teroris.
Seharusnya petugas lebih teliti lagi memeriksa dia, tdk langsung di tolak dan dilarang masuk bandara.
Ada yang menuduh security tsb kejam karena orang berjilbab dan menutup mukanya dianggap teroris.
Karena di keroyok oleh penumpang terutama ibu2, petugas security bandara itu terlihat panik dan bingung sehingga gak bisa ngomong.
Untung ada seorang penumpang wanita lain yang terlihat tegas, mungkin terbiasa memimpin ormas, dia menengahi kisruh tersebut..
Dgn tegas dia menyuruh penumpang lain untuk diam dan tenang.
“Diam semuanya!!!!!! Tenang…” Teriak nya lantang.
Dengan tegas dia bertanya pada petugas bandara
“Kenapa penumpang berjilbab dan bercadar Kam larang masuk bandara….?
Apa curiga Kam kalau dia teroris…?
Bagus bagus Kam ya..?
Setelah agak tenang petugas security bandara itu berkata :
” Saya tidak curiga dia teroris, saya melarang dia masuk karena yg dia bawa itu tiket bus SINABUNG JAYA ..! Bukan tiket pesawat.
Selamat malam semua nya.
Hingga pukul 16.44 WIB, R Sitompul belum memberikan pernyataan maaf dan menghapus postingannya di WAG PWI Mitra Adhiyaksa PSP
(UA)