Rekam Jejak Digital Goyang Viral Wali Kota Padangsidimpuan Selama Pandemi COVID-19

  • Bagikan

PADANGSIDIMPUAN-Beberapa hari yang lalu, masyarakat di Kota Salak dihebohkan dengan beredarnya video Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution, Sumatera Utara, berjoget ria dengan sejumlah pejabat disalah satu dinas yang ada di kota itu.

Namun, ternyata, aksi joget ria pada saat pandemi COVID-19 tersebut bukan hanya sekali dilakukan oleh politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu.

Aksi yang sama juga pernah dilakukan oleh Irsan Efendi Nasution pada Agustus 2020. Saat itu, dia berjoget ria pada saat menghadiri acara Partai Golkar di salah satu hotel di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan.

Dalam video yang juga sempat viral di tengah masyarakat terlihat, Wali Kota Padangsidimpuan bernyanyi dengan judul “Rena-Rena”. Disampingnya, terlihat sejumlah kader partai berlambangkan pohon baringin ikut berjoget.

Ironisnya lagi, orang nomor satu di Padangsidimpuan tersebut bersama sejumlah kader partai diduga mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak memakai masker dan menjaga jarak. Padahal, saat itu Wali Kota Padangsidimpuan, sudah mengeluarkan status darurat COVID-19.
Beragam kritikan masyarakat tak bisa dihindari, karena seharusnya Wali Kota Padangsidimpuan memberikan contoh yang baik, bukan sebaliknya.

Sebelumnya diberitakan, aksi Wali Kota Padangsidimpuan berjoget ria bersama dengan sejumlah ASN disalah satu kantor menjadi viral di tengah masyarakat. Padahal, saat ini warga sedang dalam kesulitan akibat Pandemi Covid-19.

Aksi joget ria dan bernyanyi tersebut terlihat dalam video yang berdurasi selama 3 menit 50 detik. Nampak politisi Golkar itu bernyanyi dengan memakai baju kameja warna putih dan celana warna hitam.

Di dalam video itu terlihat Wali Kota dan sejumlah pejabat tidak menjaga jarak. Masker hanya tergantung di dagunya. Sejumlah ASN terlihat dengan bangga merekam aksi Irsan Efendi itu.

“IMM Sumut sangat menyesalkan aksi yang dilakukan oleh Wali Kota Sidimpuan itu,”Ujar Ketua DPD IMM Sumut, ZuLham Pardede kepada LENSAKINI.

Dia menilai, aksi tersebut sebagai tindakan yang tidak bisa dicontoh. Sebab, di tengah masyarakat kesulitan dalam ekonomi, mereka mempertontonkan pertunjukan yang tidak pantas dicontoh.

Wali Kota sebagai orang nomor satu harus bisa dijadikan contoh. “Dia yang buat aturan dia pula yang melanggar, kayakmana masyarakat bisa patuh, Wali Kotanya saja seperti itu,”tegasnya. (zn)

  • Bagikan