TAPANULI SELATAN-Ternyata, bagi Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), Dolly P Pasaribu, Kecamatan Angkola Sangkunur, memiliki nilai sejarah tersendiri. Tak heran, beliau langsung menunjuk wilayah itu sebagai tuan rumah MTQN ke-54.
Sejarah itu dimulai pada 2017, tepatnya setelah dia dan keluarga besarnya tidak mengikuti kontestasi Pilkada yang waktu itu akan diadakan di Padang Sidempuan.
Atas musyawarah keluarga besar yang disampaikan melalui almarhum Panusunan Pasaribu, orang tua Dolly Pasaribu, agar Dolly mempersiapkan diri sebagai calon anggota DPRD tahun 2019. Namun saat itu menurut Dolly, juga belum diputuskan akan mewakili daerah pemilihan yang mana. Jadilah Dolly mengelilingi Kabupaten Tapsel guna sosialisasi.
Ketika itu, Dolly masih khawatir, sebab, sejak awal dia tidak memiliki latar belakang dunia politik. Beliau hanya tahu, Tapsel itu ada Sipirok, Batang Toru dan Dolly hanya pernah ke Tanjung Rompa, Kecamatan Marancar, yang merupakan tempat kelahiran almarhum orang tuanya. Di lahirkan di kota besar, membuat Dolly belum memahami banyak tentang bahasa dan kultur Tapsel.
Diitambah lagi, pesan almarhum Panusunan Pasaribu waktu itu, dengan belum menetapkan daerah pemilihan untuknya (dapil), jangan berharap nantinya ia akan mewakili daerah Marancar dengan nama besar keluarganya. Ia harus belajar tentang suasana Tapsel dengan segera. Sebagai anak yang berbakti, dia menerima tawaran orang tuanya itu.
Ditemani salah seorang keluarganya, Ardi Sitompul, Dolly memulai perjalanan ke Danau Siais, Kecamatan Angkola Sangkunur. Danau Siais sudah ia dengar kala itu, sebagai danau terbesar di Sumatera setelah Danau Toba. Ketika sampai ke tempat itu, dia tidak banyak bicara karena tidak memiliki kenalan dan keterbatasan bahasa Angkola.
Setelah salat di masjid, Dolly juga masih memperhatikan dan mempelajari budaya masyarakat di Angkola Sangkunur.
“Kebetulan saat itu sedang Ramadhan, saya berfikir ada kebiasaan masyarakat berbuka di masjid, sehingga sejak awal kami membawa bukaan kurang lebih untuk 30 orang. Namun yang terjadi, kebanyakan masyarakat berbuka di rumah, lalu segera shalat maghrib di masjid. Jadilah kami berbuka berdua di temani anak-anak. Lalu bukaan kami serahkan pada yang akan tadarus dan selanjutnya pulang” tuturnya.
Tapi, kata Dolly, sejak awal melihat Danau Siais, alumni Universitas Sumatera Utara (USU) itu sudah menyukai keindahan alamnya.
“Kalau bisa dibilang, titik awal saya kenal dengan seluruh wilayah di Tapsel dari Danau Siais,” ujarnya.
//Sudah Usulkan Angkola Sangkunur Jadi Tuan Rumah Sejak di DPRD//
Ketika penentuan siapa yang akan menjadi tuan rumah untuk MTQN ke-53, Dolly P Pasaribu sudah mengusulkan Angkola Sangkunur untuk menjadi tuan rumah. Mengingat, wilayah tersebut merupakan salah satu daerah dari dapil 4. Daerah yang ia wakili.
Berniat untuk membuat yang terbaik untuk masyarakat, tanpa ragu-ragu Dolly langsung menjumpai Syahrul M Pasaribu yang saat itu masih menjabat Bupati Tapsel.
Namun, dikarekan Kecamatan Angkola Sangkunur dianggap belum siap untuk menjadi tuan rumah MTQN ke-53, maka ditetapkan Kecamatan Batang Angkola menjadi tuan rumah.” Banyak pertimbangan saat itu, salah satunya Kecamatan Angkola Sangkunur kurang siap,” imbuhnya.
Setelah ditetapkan dan dilantikan menjadi Bupati Tapsel, niatnya untuk menjadikan Angkola Sangkunur sebagai tuan rumah MTQN ke-54 kembali muncul.
“Ketika diajukan Kecamatan Angkola Sangkunur menjadi tuan rumah, saya langsung setujui. Sebab, sudah lama saya mempunyai niat untuk menjadikan Angkola Sangkunur menjadi tuan rumah,” tandasnya.
(zn)