Ini Kata Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ke GAR ITB : Jangan Sampai Kesabaran Warga Muhammadiyah Hilang

  • Bagikan
Amir Hamzah Harahap, salah seorang alumini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Ist)

PADANGSIDIMPUAN-Tuduhan radikal, Gerakan Anti radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) yang dialamatkan terhadap mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dianggap tidak mendasar.

“Jangan sampai kesabaran warga Muhammadiyah hilang, karena tuduhan mereka (GAR ITB) tidak mendasar,”ujar Amir Hamzah Harahap, salah seorang alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Tapsel-Padangsidimpuan.

Amir menyarankan agar pengurus GAR ITB untuk meningkatkan literasinya dan lebih banyak mengenali kiprah Din Syamsuddin, baik di tingkat nasional maupun di internasional. “Pak Dien merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dua periode (2005-2015) dan juga beliau terlibat dalam Dialog-dialog Internasional tentang pentingnya Toleransi dan moderasi Islam,” Ucap Amir.

Menurut Amir Hamzah Harahap, ketokohan Din juga diakui oleh seluruh ormas Islam di Indonesia bahkan pernah menjabat Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat. Dirinya juga menyesalkan GAR ITB telah melempar tuduhan yang tak berdasar. Menurutnya, apa yang dilakukan para alumni ITB itu ia nilai sangat melukai warga Muhammadiyah.

“Kami khawatir berpotensi menimbulkan kemarahan seluruh Warga Perserikatan Muhammadiyah. Karena selama beliau menjadi ketua umum PP Muhammadiyah yang memimpin 33 Provinsi dan 500-an Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab/kota serta 172 Perguruan tinggi Muhammadiyah, puluhan ribu sekolah, beliau tidak pernah bersikap dan punya pemikiran radikal, ” Tegas Amir.

Dalam pandangan Amir Hamzah Harahap, kritik Din terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat atau ummat, adalah suatu yang bagus. Apalagi, lanjutnya, sebagai akademisi Din punya kewajiban akademik mengingatkan pemerintah.

“Din sudah mendedikasikan hidupnya untuk Muhammadiyah. Untuk itu, kami sebagai warga menghormati dan jaga marwahnya”tutur Amir. Dirinya menegaskan, sebagai warga saat ini tengah melihat dan menunggu instruksi pimpinan Pusat Muhammadiyah. (zn)

  • Bagikan