PADANGSIDIMPUAN-Malang nasib Nurul Aprilia Harahap (12), warga Jalan DR Payungan Dalimunthe, Kelurahan Tano Bato, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan. Sebab, sejak lahir dia belum bisa berjalan karena menderita lumpuh layu.
Sejak lahir, anak dari pasangan suami istri Alm Ahmad Yusuf dan Elvida Gantina Sarumpaet (35) sudah tidak bisa berjalan, karena lemah tulang pinggang. Saat ini, dia dan ke-enam saudaranya dirawat dan diasuh oleh ibu kandungnya.
Kejanggalan terlihat sejak pertama Nurul dilahirkan. Sebab, dia tidak menangis ketika keluar dari perut ibunya. Melihat kondisi seperti itu, orangtuanya curiga dan membawa ke RSUD Adam Malik Medan.”Kami heran, karena Nurul tidak menangis, makanya kami langsung membawanya ke RSUD Adam Malik,”ujar Elvida kepada LENSAKINI ketika ditemui di rumahnya.
Menurut keterangan tim dokter RSUD Adam Malik bahwa, Nurul menderita lumpuh layu karena tulang punggung tidak berfungsi secara maksimal. “Nurul dirawat selama 3 bulan di RSUD Adam Malik,”ungkapnya.
Penderitaan Nurul semakin bertambah pada saat beberapa tahun yang lalu ayahnya meninggal dunia. Saat itu dia masih berusia 9 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Elvida terpaksa banting tulang dengan cara menjadi tukang cuci keliling di rumah-rumah warga.
“Ketika masih hidup, suami saya bekerja penarik becak bermotor,”ujarnya. Untuk kebutuhan susu, pakaian dalam, dan obat salap, membutuhkan uang sebanyak Rp25 ribu setiap hari.
Diceritakan Elvida, apabila dia pergi kerja, Nurul terpaksa dikunci dan di tinggal di rumah, karena tidak ada yang mengasuh dan menjaganya.”Sebelum kerja, musik-musik lantunan Al-quran diputar terlebih dahulu,”imbuhnya. Sayangnya, hingga saat ini Nurul belum bisa berbicara. (zn)