MADINA- Cerita rakyat asal usul kolam Sampuraga akan menjadi pembahasan dalam artikel ini. Kisah ini menceritakan seorang anak yang durhaka kepada ibunya yang mirip Malin Kundang.
Dikutip dari InewsSumut.id, Cerita rakyat kerap menjadi salah satu terbentuknya sebuah tempat. Bahkan, kisah ini dipercaya warga sekitar sebagai peristiwa nyata.
Selama ini kita lebih sering mendengar kisah anak durhaka Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu. Sosok Malin Kundang yang bersujud dikutuk menjadi batu pun ada di pesisir Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Kisah anak durhaka lainnya juga terjadi di Desa Sirambas, Kecamatan Panyabungan Barat, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Bagaimana kisahanya?.
Cerita Rakyat Asal Usul Kolam Sampuraga
Sosok Sampuraga
Layaknya Manin Kundang, Sampuraga merupakan anak yatim yang hanya hidup dengan ibunya. Dia pun berniat merantau untuk membantu ibunya agar ekonominya meningkat. Sampura muda pun akhirnya merantau hingga Desa Sirambas.
Saat itu, Desa Sirambas rupanya dipimpim Raja Silanjang yang memimpin Kerajaan Silancang. Sosok Sampuraga rupanya menjadi pekerja keras. Raja Silanjang rupanya tertarik dengan keuletan Sampuraga. Sang Raja pun berniat menikahkan putrinya dengan Sampuraga.
Kapan Munculnya Kolam Sampuraga?
Dalam sebuah penelitian yang ditulis Tuti Alawiyah, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (Sumut) dalam skripnya menuliskan, identitas Sampuraga masih belum jelas.
Dari hasil wawancaranya, disebutkan jika Sampuraga lahir pada tahun 1807. Kolam air panas Sampuraga itu telah sudah ada sejak zaman Belanda menyerang Madina. Diperkirakan sudah ada sejak tahun 1832.
Cerita rakyat asal usul kolam Sampuraga ada juga yang ditutupi karena perilaku Sampuraga yang tidak terpuji.
Kedurhakan Sampuraga
Ibu Sampuraga yang mencari keberadaan anaknya rupanya mendengar sosok pria yang menikah di Desa Sirambas. Pria ini konon mirip dengan putranya Sampuraga.
Sang ibu tua pun menuju tempat resepsi pernikahan itu. Dia pun memanggil nama anaknya Sampuraga. Kondisinya yang mengenakan baju robek itu pun langsung dihalau oleh penjaga istana.
Sampuraga dan sang putri yang mendengar kericuhan di luar istana pun langsung keluar. Sampuraga yang kaget melihat perempuan tua itu tak mengakui ibunya.
Sontak ibunya itu langsung menagis mendapatkan perlakuan jahat dari anaknya. Seketika, hujan diiringi petir mengguyur Desa Sirambas.
Saat itu, banjir bandang langsung menerjang pesta pernikahan Sampuraga. Desa tersebut pun berubah menjadi sebuah kolam air panas Sampuraga. Namun, keberadaan Sampuraga dan sang putri tidak dijelaskan lebih lanjut.
Itulah Cerita rakyat asal usul kolam Sampuraga. Semoga kita dijauhkan dari sikap durhaka dari orang tua seperti kisah Sampuraga.