Untuk menghindari kejadian seperti ini kembali terulang, Fithri menyarankan kepada masyarakat untuk berkomunikasi dengan orang yang tepat jika menghadapi persoalan. Seperti halnya orangtua, pasangan atau tenaga profesional.
“Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendirian, membutuhkan tempat untuk mencurahkan derita hati dan menimbang baik atau buruk solusi yang akan diputuskan. Tetapi yang lebih penting tetap bersandar kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia hanya perantara saja,” tandasnya.