Sehingga aksi berujung ricuh, dan menyebabkan beberapa karyawan luka-luka, serta satu unit mobil milik perusahaan rusak. Yang terjadi pada 16 Februari 2024 di lokasi proyek pembangunan PLTA Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Berdasarkan keterangan saksi Fahrul Rozi Pasaribu, yang merupakan Staf Humas PT SAE, ESS tampak mengomandoi massa yang mulai berkumpul di pintu gerbang tersebut. Situasi yang awalnya terkendali berubah menjadi tidak terkendali ketika ESS memberikan instruksi kepada massa untuk menyerang karyawan PT SAE yang berada di lokasi.
“ESS yang ada bersama massa, mengomandoi aksi pengeroyokan dengan menginstruksikan untuk menyerang. Hingga akhirnya massa masuk ke dalam perusahaan,” ujar Fahrul.
Massa yang dipimpin ESS kemudian terlibat bentrokan dengan karyawan PT SAE.