Lebih lanjut Dede menerangkan Rusydi ingin menanggapi nota jawaban Walikota terkait harapan agar Walikota menciptakan lingkungan kerja harmonis, nyaman.” Walikota harus bisa menjadi teladan dan menginspirasi para ASN untuk menciptakan inovasi dan melindungi anak buahnya, “terang Dede.
“Namun, pimpinan sidang tidak menggubris interupsi kami dan langsung ketok palu, “tuturnya. Fraksi Gerindra
menyesalkan cara pimpinan sidang membawa rapat paripurna, karena semua anggota DPRD mempunyai hak suara. “Jika ada satu pun anggota yang tidak setuju wajib di dengarkan apa pendapatnya, “tutur Halid.
“Pimpinan sidang “cuek”, abai dan tidak menghormati jalannya sidang, bagaimana kita mau membangun kota ini, pantaslah masyarakat apatis akan keberadaan lembaga DPRD ini, malu kita” ucap Halid.
Politisi muda itu menilai, dialog dan saling menanggapi antara DPRD dan Wali Kota biasa dalam sidang paripurna. “Ini seolah-olah tanggapan satu arah, karena apapun jawaban Wali Kota seakan-akan sudah benar semua, padahal harus dibuka ruang untuk berdiskusi dan berargumen, “tandasnya.