Perempuan yang sudah 20 tahun menjadi penjaga pemakaman tersebut mengatakan, di pintu gerbang TPU Silandit dengan suka rela telah menyediakan air di botol untuk kebutuhan para penziarah. Dan juga memajang batu putih untuk pemakaman.
“Disini kami menyediakan air untuk pemakaman dengan suka rela, tidak bayar. Namun, sebagai penjaga TPU kita menyediakan 2 kotak infaq di depan pintu gerbang ini. Tujuannya untuk biaya membersihkan pemakaman. Biar rumputnya tidak menggangu para peziarah yang datang,” paparnya.
Sementara itu, Ashari Harahap, salah seorang peziarah mengatakan, setiap menjelang bulan puasa ramadhan selalu datang ke pemakaman TPU Silandit. Dia mengaku, TPU tersebut sudah sangat padat dan perlu di tata oleh pemerintah.
“Baru saja tiba untuk ziarah, ini memang setiap tahun selalu datang kemari. Kalau bercerita tentang lokasi pemakaman ini, ya sudah semestinya di tata,” harapnya.