Dr. Rusli: Pencegahan COVID-19 di Madina, Masih Perlu Preventif, Promotif, dan Edukasi

  • Bagikan

MANDALING NATAL-Dalam pencegahan penularan coronavirus desaise 2019 Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut),  ada dua tahapan yang harus dilakukan, yakni pencegahan preventif, promotif dan juga Edukasi.

Tujuannya, agar masyarakat benar-benar paham dan tidak terlalu panik tentang COVID-19 ini sehingga bisa melakukan pencegahan dengan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Dan kedua adalah penanggulangan melalui 3 T yaitu,  Tracing atau mencari orang yang mungkin bisa menularkan. Selanjutnya dengan metode testing yaitu pemeriksaan dan treatment atau pengobatan.

“Memang masih perlu edukasi, tidak bisa dipaksa orang pakai masker kalau dia tidak mengerti, jadi kita  harus bersama  turun dengan pemerintah, maupun relawan, ataupun praktisi kesehatan, dalam rangka preventif, promotif masalah pencegahan COVID-19,  baru masuk yustisi penegakan hukum bagi yang orang yang tidak menjalankan protokol kesehatan, kalau kita masuk yustinya saja, tidak edukasi kasihan masyarakatnya beban kita banyak,” sebut Rusli.

Dikatakan Rusli, situasi dan kondisi yang saat ini ada di Madina adalah orang tanpa gejala (OTG), dan inilah yang harus dicari melalui tracing untuk mencegah penularan virus COVID-19 yang lebih luas.

“Ini yang banyak dan tidak kita ketahui, dan kalau sudah OTG itu harus karantina, karena masa penularannya ini antara 10-14 hari,”tuturnya.

Dokter Spesialis THT ini juga menyebutkan, angka kematian murni akibat terjangkit COVID-19 berkisar 2%. Bahkan kata Rusli, angka kematian pada Demam Berdarah Dengue (DBD) akan tetapi resiko penularannya yang cukup tinggi.

“Mematikan ia, ini akibat banyaknya kita tertular virus kedalam tubuh sementara imun tubuh kita tidak kuat, dan virus-virus yang masuk atau tertular akan berkembang dari satu menjadi ribuan, atau ada penyakit penyerta pada orang tersebut” ucapnya.

Dalam penanganan COVID-19, secara medis yang paling penting istirahat, isolasi, dan mengkonsumsi Vitamin sehingga tubuh akan mampu menahan virus sendiri. jadi tidak perlu teralu ditakutkan, makanya ada orang 80% tidak ada gejala sama sekali, tapi berpotensi menularkan makanya harus diisolasi, yang perlu penanganan 5-10%,”.

Untuk tes swab sendiri Rusli menyebutkan bisa dilakukan untuk mencari sumber sumber penularan virus COVID-19.

“Tes swab memang harus dijalankan, cuma untuk kondisi sekarang yang perlu di tes itu adalah kontak erat dan orang yang mempunyai gejala, dan waktunya itu tidak boleh terlalu lama antara waktu ditemukannya yang  positifnya dengan dialkukan tresingnya,” tutupnya. (zn)

 

  • Bagikan