MUI Medan Minta Kedua Bapaslon Ikuti Tahapan Pilkada Secara Benar 

  • Bagikan

MEDAN-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan meminta kedua Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Wali Kota/Wakil Wali Kota Medan dalam mengikuti seluruh tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan secara benar dan sesuai ajaran Islam.

“Masing-masing Bapaslon ini jangan menggunakan negatif dan kampanye hitam. Laksanakanlah dengan baik sehingga kota ini sejahtera, bahagia sehingga limpahan rahmat dan kasih sayang Tuhan menyertai kita,” ujar Ketua Umum MUI Kota Medan, Prof Dr H Mohd Hatta di acara Silaturahmi dan Tausiah MUI Medan menghadapi Pilkada Medan, Selasa (22/9).

Acara silaturahmi dan tausiah yang dijadwalkan bersama kedua Bapaslon Wali Kota/Wakil Wali Kota Medan, dihadiri lebih awal oleh Bapaslon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. Kemudian disusul Balon Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Dikatakan Prof Hatta, dengan silaturahmi dan tausiah ini diharapkan akan muncul kesepahaman dalam melihat Pilkada ini yakni sebagai bagian silaturahmi dan merajut kasih sayang diantara sesama dalam mewujudkan pemimpin yang baik dan sesuai diatur Al Quran dan Hadist Rasulullah SAW.

“Kata Rasulullah SAW setiap pemimpin itu akan diminta pertanggungjawabannya. Melihat kepemimpinan Rasulullah, pemimpin itu harus Siddiq (jujur), amanah,  tabligh dan fathanah,” ucapnya.

Dilanjutkan Prof Hatta, pihaknya ingin merubah paradigma selama ini yakni pemilu dianggap sebuah perlawanan politik. Sehingga masing-masing pihak menganggap orang lain itu adalah lawan.

“Kita ingin merubah paradigma itu. Pemilu atau Pilkada ini harus jadi arena untuk berlomba-lomba dalam mewujudkan kebaikan yang diharapkan yakni memajukan Kota Medan menjadi kota mertropolitan dengan menerapkan nilai-nilai Rahmatan Lil ‘alamon dalam setiap gerak kotanya. Rahmatan Lil ‘alamin ini bukan hanya untuk umat Islam saja tapi juga seluruh warganya yang bisa merasakan hidup dengan tenang, nyaman, damai dan sejahtera,” paparnya.

MUI Kota Medan juga, kata Prof Hatta lagi, berharap seluruh warga Kota Medan memiliki tanggungjawab dalam memilih pemimpin sehingga ikut berpartisipasi atau jangan Golput. Kemudian menghindari hal-hal tidak benar dalam pelaksanaannya seperti ghibah atau kampanye negatif dan fitnah (kampanye hitam). Serta jangan menggunakan cara-cara politik uang karena kata Rasulullah SAW menegaskan orang yang mengasih dan menerima suap akan masuk neraka.

“MUI Medan tidak memihak pada satu pihak atau Partai politik manapun. Tapi yang menjadi tuntunan persoalan keumatan yang menyangkut masalah aqidah,” katanya.

Balon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengatakan, silaturahmi dan tausiah ulama ini banyak mendapat masukan dan nasehat bagaimana kepemimpinan yang islami untuk Kota Medan.

“Semua nasehat dan tausiah kni menjadi bekal kami menjalani amanah ke depan yang InsyaAllah akan kami jalankan tetapi berpedoman sesuai Al Quran dan Hadist Rasulullah. Kami juga memohon doa dan dukungannya khusus dari para ulama sehingga kepemimpinan kami nantinya dalam ridho Allah SWT,” ucap Akhyar.

Sementara Balon Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan, ia bersama Aulia Rahman telah menyusun program-program keumatan dan akan ditunaikan.

“Misalnya seperti program bisa membaca Al-Quran bagi seluruh SD, siswa yang lulus SD harus mampu membaca Al-Quran sebagai sebuah pendidikan karakter dan akhlak. Kemudian ada juga maghrib mengaji, shubuh berjamaah, kesejahteraan untuk ulama dan guru mengaji, anggaran untuk pendidikan agama, panti asuhan dan banyak lainnya.

Sementara untuk ekonomi umat, kami akan fokuskan kepada akses terhadap pendanaan, pembinaan usaha umat dan pemasaran hasilnya,” tutur Bobby. (zn)

 

 

  • Bagikan