Padangsidimpuan– Sangat disayangkan, data dan informasi meninggal dan positif Covid-19 di Kota Padangsidimpuan tidak terpublikasi dengan baik. Padahal dalam beberapa waktu belakangan telah dimakamkan beberapa orang di TPU khusus Covid-19 di Kelurahan Silandit, Kota Padangsidimpuan.
Berdasarkan pantauan LENSAKINI di laman resmi Pemko Padangsidimpuan, update data terakhir dilakukan pada 17 Mei 2020.
Sulitnya mencari data dan informasi tersebut, menyebabkan terjadinya simpang siur di tengah masyarakat. Dan bertolak belakang dengan publikasi data dan informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia maupun Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 30/08/2020. Korban jiwa akibat penyebaran virus corona di Indonesia terus bertambah. Terakhir, sudah 7.343 jiwa meninggal dunia dengan 172.053 kasus positif. Sementara untuk Provinsi Sumatera Utara, 312 jiwa meninggal dunia dengan 6.769 kasus positif. Semua data dan informasi tersebut bisa dipantau kapan saja oleh masyarakat.
Terkait hal itu, Ketua Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Kota Padangsidimpuan, Karimuddin Pohan mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, untuk urusan data dan informasi terkait Covid-19 di Padangsidimpuan seharusnya sudah selesai dan dapat dipantau oleh seluruh warga.
“Aneh, seharusnya data dan informasi jumlah pasien meninggal dan positif Covid-19 di Padangsidimpuan bisa diakses semua orang. Ini malah seperti ditutup-tutupi. Padahal dulu Walikota sering melakukan konfrensi pers untuk mengumumkan perkembangan Covid-19. Kenapa sekarang jadi sangat tertutup” ujar pria yang akrab disapa Karim.
“Salah satu efek dari tidak terpublikasinya dengan baik data dan informasi tentang Covid-19 di Padangsidimpuan adalah penerapan protokol kesehatan yang tidak berjalan baik. Bahkan sekelas Walikota pun tidak menjalankan protokol kesehatan saat melaksanakan beberapa kegiatannya. Seperti beliau dengan partainya di salah satu Hotel beberapa hari lalu” tutup Karim kesal saat dihubungi LENSAKINI.
Di tempat terpisah, Mantan Ketua Umum PC PMII Padangsidimpuan Diris Pulungan mengutarakan hal yang sama. Menurutnya Pemko Padangsidimpuan gagal dalam melaksanakan tugasnya.
“Pemko Padangsidimpuan gagal total dalam penanganan Covid-19 di Padangsidimpuan. Masalah data dan informasi Covid-19 saja amburadul. Update data terakhir di portal resmi Pemko itu 17 Mei 2020. Sudah lebih tiga bulan tidak ada publikasi apa pun” imbuhnya.
“Padahal masyarakat sendiri menyaksikan beberapa orang meninggal dimakamkan di TPU khusus Covid-19. Wajar masyarakat tidak percaya dan menduga miring terhadap Walikota. Jangan sampai Walikota mencari keuntungan dari pandemi yang telah memakan ribuan korban ini” tutup Diris.