Terkait APD Berserakan, Kadis Kesehatan Klaim COVID-19 Akan Mati Terkena Cahaya Matahari

  • Bagikan
Kadis Kesehatan Kota Padangsidimpuan, Sopian Sobri Lubis (Ist)

PADANGSIDIMPUAN-Mengenai alat pelindung diri (APD) yang berserakan di areal pemakaman khusu COVID-19 yang berada di Kelurahan Silandit, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan, Sopian Sobri Lubis mengklaim bakteri yang ada di APD tersebut akan mati.

Hal tersebut diungkapkan pria yang saat ini juga menjabat sebagai Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan saat musyawarah Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemko Padangsidimpuan dengan warga Kelurahan Silandit yang diadakan di lapangan rumah salah satu warga di Desa Aek Bayur, Minggu (23/08/2020). Bahkan, dirinya mengatakan, tercecernya APD tersebut merupakan kekhilafan petugas saat mengebumikan jenasah pasien COVID-19 di lokasi tersebut.

“Soal APD yang berceceran itu, InsyaAllah bakteri di dalamnya akan mati. Karena bakteri tidak bisa hidup di benda mati dan terkena panas matahari. Kami minta maaf atas kehilafan dan tercecernya APD di sekitar bukit itu. Hal itu akan menjadi masukan bagi kami,” terangnya.

Dalam penelitian di laboratorium, para peneliti dari National Institutes of Health, Princeton, dan University of California, Los Angeles menemukan bahwa virus corona bisa bertahan beberapa jam hingga beberapa hari pada permukaan beragam material hingga aerosol. Aerosol adalah partikel cair atau padat yang sangat kecil sehingga melayang di udara.

Hal ini terungkap dalam dokumen pre-print hasil penelitian. Dalam dokumen tersebut dijelaskan bahwa virus terdeteksi hingga empat jam pada permukaan tembaga, hingga 24 jam pada kardus, serta hingga dua sampai tiga hari pada plastik dan besi tahan karat (stainless steel). Sedangkan di aerosol, virus ini masih terdeteksi hingga tiga jam setelah aerosol terbentuk.

“Secara keseluruhan, stabilitas dari HCOV-19 dan SARS-CoV-1 sangat sama,” demikian tertulis dalam pre-print tersebut pada bulan Maret 2020.

Sekedar informasi, selain SP, pasien COVID-19 yang dikebumikan di pemakaman khusus tersebut yakni KN (58) warga Padangsidimpuan Selatan pada Jumat (14/8/2020) lalu setelah meninggal dunia saat mendapat perawatan di RSUD Padangsidimpuan.

(UA)

 

  • Bagikan