MANDAILING NATAL-Ternyata, setiap hari, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), menghasilkan 40 ton sampah, atau setara dengan 40 ribu kilogram.
“Setap hari, kita menghasilkan 40 ton sampah,”ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Madina Kasmir kepada LENSAKINI ketika ditemui di ruangannya.
Kasmir mengaku, kendala utama dalam mengatasi sampah di Kabupaten Madina adalah minimnya mobil pengangkut sampah. Hingga saat ini, Pemkab Madina hanya memiliki 9 armada pengangkut sampah. Layaknya, mobil pengangkut tersebut harus disesuikan dengan jumlah kecamatan di daerah itu.
Dalam penanganan tumpukan sampah yang ada dipinggir jalan, DLH Madina saat ini juga telah mempekerjakan petugas pengangkut sampah di lingkungan. Mereka tersebar disejumlah wilayah seperti, Panyabungan Julu, Tonga, dan Juga Panyabungan Jae.
“Mereka inilah yang mengumpul sampah dan mengangkut dengan becak di lingkungan sehingga masyarakat tidak lagi melakukan pembuangan sampah ke jalan Protokol,”ujarnya.
Kasmir menambahkan, untuk titik-titik pembuangan sampah sementara ada di Pasar Hilir, Saba Hasahatan, Pidoli Lombang, Pidoli Dolok, Huta Lombang Lubis, dan juga di Sipolu-Polu.
Sementara itu Dian salah seorang warga juga mengungkapkan hal yang sama, selain bau, sampah ini juga mengandung penyakit dan juga merusak lingkungan. “Sangat mengganggu bang, apalagi kita dipagi hari melakukan aktifitas olahraga, dan dihadapkan dengan tumpukan sampah yang bau dan jorok,” jelasnya. (zn)