Bejat! Ayah Kandung Tega Cabuli Putrinya di Padangsidimpuan

  • Bagikan

PADANGSIDIMPUAN- Sebut saja Bunga, anak berusia 3 tahun di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, menjadi korban cabul yang diduga dilakukan oleh ayahnya sendiri.

Hal ini diketahui saat RA (32) ibu bunga melaporkan kejadian yang dialami oleh putrinya tersebut ke Kantor Yayasan Burangir pada Kamis (31/8/2023) setelah mengetahui kondisi yang dialami korban.

Juli Zega Pengurus Burangir mengatakan, keluarga korban melaporkan kejadian yang dialami putrinya ke kantor Yayasan Burangir. Dari cerita Ibu korban, kejadian ini berawal saat korban terus menerus menangis karena merasa sakit ketika buang air kecil.

Tiba-tiba, ibunya curiga dan melihat langsung kondisi anaknya tersebut. Alhasil, ibu korban menemukan kondisi kelamin korban berdarah dan mengalami lebam.

“Ibu korban langsung melihat kondisi putrinya. Dari keterangan ibunya, bagian kelamin anaknya mengalami lebam biru dan berdarah,” kata Zega kepada wartawan.

Atas kejadian ini, Ibu korban didampingi Tim Burangir dan Peksos Anak Kemensos RI langsung membuat laporan ke Mapolres Padangsidimpuan di Jalan Baginda Oloan Kecamatan Padangsidimpuan Utara pada Sabtu (2/9/2023) lalu.

Hal ini ditandai dengan adanya laporan polisi Nomor LP/B/422/IX/2023/SPKT/POLRES PADANGSIDIMPUAN / POLDA SUMUT tertanggal 2 September 2023.

Setelah proses penyelidikan berlangsung, diketahui bahwa salah satu anak laki-lakinya melihat langsung perlakuan AS yang merupakan Ayah korban terhadap adiknya.

Laporan tersebut juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan, AKP Maria Marpaung. Dia juga menyebutkan bahwa AS (38) pelaku pencabulan terhadap putrinya sendiri telah ditahan di Mapolres Padangsidimpuan pada Jumat (8/9/2023) malam.

“Sdh dek (telah dilakukan penahanan),” katanya melalui pesan singkatnya kepada LENSAKINI.com.

Sementara itu, Lembaga Burangir bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Padangsidimpuan juga menemui korban dan ibunya untuk memberikan trauma healing.

Burangir juga berharap agar seluruh pihak harus mendukung korban dan ibunya saat ini karena masih dalam proses pemulihan mental.

“Jangan ada seorang pun yang menyudutkan korban maupun ibunya. Apalagi menginginkan kasus ini diberhentikan dengan alasan apapun. Ibu korban mengaku bahwa ada beberapa pihak yang mendatanginya supaya kasus ini dapat berhenti tetapi dia dengan tegas menolak. Siapapun tidak ada yang sanggup menerima anaknya rusak masa depannya ditangan ayahnya sendiri,” tegas Zega.

  • Bagikan