PADANGSIDIMPUAN-Fraksi Gerindra dalam Rapat Paripurna Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022 dan 4 buku Ranperda menyampaikan saran dan masukan kritis terhadap penggunaan anggaran 2022. Ketua Fraksi Gerindra M Halid Rahman membacakan langsung pandangan Fraksi Gerindra atas pelaksanaan APBD 2022. Jumat, (25/8/23).
Ia menyampaikan 15 pandangan kritis terkait penggunaan APBD 2022 diantaranya terkait belum meratanya Lampu Penerangan Jalan Umum di Kota Padangsidimpuan, Mangkraknya Pengadaan Lahan Wisata Tematik, Kondisi Rumah Sakit Umum Daerah, Tingginya Angka Stunting (Gizi Buruk), Turunnya Pertumbuhan Ekonomi Rakyat, Rehab Gedung Baperlitbang, Lelang Jabatan Berdasarkan Kompetensi dan Kebutuhan (Hilangkan Pungli) serta Progres Pembangunan Mesjid Agung Al-Abror.
Selanjutnya Halim menyampaikan bahwa ini amanah warga dan kami punya kewajiban menyampaikan pandangan yang nyata ada dan disampaikan para konstituen melalui Fraksi Gerindra.
“Kecintaan kami akan Sidimpuan bukan dengan menyampaikan informasi Asal Bapak Senang, ini amanah dan wajib kami sampaikan, kalau tidak ada yang menyampaikannya, Walikota bisa kebablasan,” jelas Halid Rahman.
Ketua Partai Gerindra, H Rusydi Nasution menambahkan bahwa prioritas pembangunan mesti jadi pedoman dalam membuat program pembangunan, mengingat APBD (anggaran) Sidimpuan yang terbatas.
“Pembenahan RSUD itu lebih penting daripada pengadaan lahan dan pembangunan/rehab gedung atau kantor,” ucap Wakil Ketua DPRD ini.
Ia melanjutkan bahwa kepekaan dalam memutuskan prioritas harus ditumbuhkan. “APBD kita sangat terbatas, oleh karena perlu kepekaan akan prioritas pembangunan yang dibutuhkan rakyat dan kuncinya adalah kemauan untuk berkolaborasi dan bersinergi,” ujar Rusydi dengan tegas.
Rusydi menyampaikan politik anggaran Pemko belum pro pertumbuhan ekonomi. “Sisa Anggaran (SILPA) masih tinggi hampir 100 M rupiah, SILPA jika karena penghematan atas program yang dilaksanakan, itu bagus, ini sebaliknya. Daya dorong pertumbuhan ekonomi itu dari belanja pemerintah, kalau tak di belanjakan bagaimana ekonomi mau tumbuh,” ujar mantan bankir ini.