TAPANULISELATAN- Malang nasib seorang wanita penderita penyakit kulit di Desa Pargarutan Tonga, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan. Selama dua tahun menahan sakit hingga tidak bisa mencari nafkah, Minggu (9/7/2023).
Pantauan wartawan, sekira pukul 14.30 WIB. Emma Sari Siregar (56) penderita penyakit kulit itu tampak duduk disudut rumah semi permanen berukuran 4×5 di Desa Pargarutan Tonga Kecamatan Angkola Timur.
Diceritakannya sejak tahun 2021 lalu, dirinya selalu merasakan perih akibat penyakit kulit di bagian wajahnya. Bahkan, dia mengatakan, sudah pergi berobat untuk pemulihan pada kulitnya. Namun, tidak kunjung sembuh.
“Sudah sering berobat. Di Puskesmas, RS dan beberapa tempat pengobatan non medis. Tapi, belum juga sembuh,” kata Emma dengan nada sedih.
Dia menyebutkan, penyakit kulit tersebut juga pernah dideritanya pada saat remaja. Beruntung, selama puluhan tahun aktif melakukan pengobatan wajahnya kembali normal. “Dulu pernah begini, dan sempat juga sembuh dan normal. Bekas luka Ini kambuh lagi,” paparnya saat diwawancara wartawan.
Emma menjelaskan, kesehariannya dulu bekerja sebagai petani namun selama menderita penyakit kulit. Dia tidak bisa beraktifitas seperti biasanya. Sebab, bagian wajahnya mulai mengalami pembusukan dan bernanah. Sementara untuk kebutuhan sehari-harinya dibantu oleh sang kakak.
“Gak bisa lagi beraktifitas, bekerja pun sudah enggak bisa. Beginilah kondisinya. Kalau untuk kebutuhan sehari-hari dibantu oleh kakak saya,” jelasnya.
Kini, akibat keterbatasan biaya, dia hanya mampu membeli obat di Apotek. Sedangkan, para dokter yang selalu merawatnya telah meminta kepada keluarga agar Emma segera dirujuk ke Rumah Sakit di Medan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan juga turut meninjau langsung dan berupaya membantu warga penderita penyakit kulit tersebut.