MANDAILINGNATAL- Malang nasib Wardatul Halimah, anak dari Abdul Hadi yang ditemukan tidak bernyawa di bawah Bendungan Aek Godang, Sungai Batang Gadis, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (1/6/2023).
Bocah 11 tahun itu merupakan salah satu korban hanyut. Peristiwa itu berawal saat libur sekolah para rombongan anak-anak desa parbangunan terbiasa bermain dan mandi di kawasan bawah bendungan Aek Godang.
Dua diantaranya dilaporkan hanyut dan tenggelam di Bendungan Aek Godang. Wardatul Halimah, Wardah (10) dan Naslah (10) terbawa arus ke tengah sungai, lalu menghilang. Sementara Naslah berhasil dibawa ke tepi, dan dua anak-anak itu masih menghilang.
Anak-anak lain yang mengetahui itu kemudian memberitahukannya kepada warga, hingga menyampaikan informasi tetsebut ke BPBD, Polisi dan TNI.
Dalam proses pencarian, sekira pukul 12.10 Wib, tubuh mungil Wardah yang layu ditemukan. Dilarikan ke Rumah Sakit, dan dinyatakan telah meninggal dunia.
Dilanjutkan pencarian terhadap Wardatul pun terus dipusatkan di kawasan bawah bendungan itu. Dan pukul 12.50 Wib, tubuh Wardatul juga ditemukan, tanpa reaksi, tak bernafas. Di rumah sakit, akhirnya dinyatakan telah meninggal dunia.
Wardah dan Naslah merupakan anak Budi Ginting. Wardatul Halimah merupakan anak pasangan Abdul Hadi dan Rukiyah.
“Padahal kemarin ibunya sebelum pergi ke kebun mengguris, sudah melarangnya mandi-mandi di sungai apalagi kalau air sedang besar,” sebut Siti Hafsah, bibi Wardah yang menunggu proses pemulasaraan di IGD RSUD Panyabungan.
“Bagaimamalah kalau sudah rezekinya. Padahal biasa mereka bermain di sana, orang pun dari atas banyak yang lihat,” Siti Hafsah yang mendampingi Abdul Hadi, berupaya ikhlas.
Kepala BPBD Madina Mukhsin Nasution menjelaskan, seluruh korban dalam peristiwa ini telah ditemukan, dan proses pencarian yang melibatkan TNI dan Polri telah ditutup hari ini juga.
“Turut berduka untuk kejadian ini. Semua korban sudah ditemukan, dua meninggal dunia dan satu orang selamat,” ungkapnya.
Terakhir ia berpesan, agar masyarakat senantiasa mewaspadai bencana khususnya di aliran sungai yang arus dan debitnya terbiasa berubah-ubah.