PADANG LAWAS UTARA-Pagi itu, Minggu (29/5/2022), Mantan Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Syahrul M Pasaribu bersama rombongan pejabat ESDM Provinsi Sumatera Utara berangkat dari Kota Padangsidimpuan menuju Mananti, salah satu desa terpencil di Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.
Untuk sampai ke desa tersebut, Syahrul bersama rombongan harus menempuh perjalanan lebih kurang 4-5 jam. Kondisi badan jalan sebagian masih rusak berat, ditambah lagi dua kali harus menyeberangi derasnya air Sungai Batang Pane dan beberapa anak sungai, menjadi tantangan tersendiri bagi mantan bupati dua periode itu.
Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya, pukul 14.00 WIB, Syahrul tiba di Desa Mananti. Rasa lelah dalam perjalanan terasa hilang, karena suami dari Hj. Syaufia Lina, S.H., M.SP disambut antusias oleh ratusan warga masyarakat.
Rasa haru Syahrul semakin terlihat ketika tokoh adat dan masyarakat dari Desa Mananti, Paran Padang, Rahuning Jae, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Desa Mandalasena, Dusun Rahuning Julu, Kabupaten Tapsel, memakaikan ulos secara adat ke politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu dan rombongan yang lain dan dilanjutkan dengan manortor.
Sebelum diulosi oleh masyarakat, Syahrul dan Majarin Harahap, pejabat ESDM Provinsi Sumut, Camat Padang Bolak Kab. Paluta Tunas Harapan Siregar Bersama Kepala Desa Mananti, Parlindungan Simamora meninjau turbin listrik PLTMH yang akan menerangi 3 desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel.
Tak heran, banyak warga yang meneriakkan nama Syahrul sebagai “bapak pembangunan”. Selain itu, warga juga menulis di spanduk selamat datang dengan kalimat “Selamat Datang Bapak Syahrul Pasaribu Inisiator pembangunan PLTMH dan Spanduk Terima Kasih kepada Kadis ESDM Pemprovsu”. Ratusan warga, terutama dari kalangan ibu-ibu berebut bersalaman dengan mantan anggota DPRD Sumut itu.
Kepala desa dari tiga desa di wilayah Kabupaten Paluta dan kepala dusun wilayah Tapsel, mengucapkan terima kasih kepada Syahrul M Pasaribu yang menjadi inisiator pembangunan PLTMH di wilayah itu.
“Kami, atas nama masyarakat yang ada di tiga desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel, mengucapkan terima kasih kepada Syahrul M Pasaribu, karena menjadi inisiator dan pemrakarsa pembangunan PLTMH,”ujar Adam Simamora, Kades Paran Padang didampingi Kades Mananti, Parlindungan Simamora, Kades Rahuning Jae, Safar Simamora dan Kades Mandalasena Torus Rambe.
Menurutnya, ratusan masyarakat di wilayah itu bisa merasakan jaringan listrik melalui PLTMH, karena adanya usul dari Syahrul M Pasaribu yang saat itu masih aktif sebagai Bupati Tapsel yang juga Wakil Ketua Wantim Golkar Sumut itu. “Yang paling membanggakan lagi, meski beliau sudah tidak menjabat, atas permintaan kami Bapak Syahrul masih bersedia tetap aktif berjuang hingga PLTMH terealisasi di kampung ini,”ujarnya.
Dia menegaskan, masyarakat di tiga desa dan satu dusun tersebut berharap Bapak Syahrul untuk tetap berkiprah dalam pembangunan serta siap membantu merealisasikan cita-cita yang diinginkan oleh Syahrul M Pasaribu di masa yang akan datang. ”Kami di sini atas nama masyarakat siap membantu dan mendukung kapan saja bapak butuhkan untuk merealisasikan cita-cita yang bapak inginkan,”tandasnya.
Sementara itu, Syahrul M Pasaribu yang juga Penasehat KAHMI Sumut itu mengatakan, program pembangkit listrik PLTMH sejatinya diusulkan pada 2019, saat itu beliau masih aktif sebagai Bupati Tapsel. Oleh pemerintah Provinsi, usulan Syahrul itu langsung ditampung di APBD tahun 2020. “Karena wabah Covid-19, pembangunan PLTMH ditunda dan kembali dianggarkan pada Tahun 2021,”ujarnya.
Pada awalnya, turbin PLTMH tersebut rencananya dibangun di Dusun Rahuning Julu, Tapsel. Namun, karena berbagai alasan dan pertimbangan teknis seperti debit air, akhirnya turbin tersebut dibangun di Desa Mananti Paluta. Andaikan saat itu turbin dibangun di Dusun Rahuning Julu Tapsel, masyarakat yang ada di tiga desa di Paluta akan tetap menjadi penerima manfaat dari PLTMH.
Syahrul juga menyampaikan bahwa dengan beroperasinya PLTMH ini maka sejak menjabat Bupati tahun 2010 s/d sekarang sudah 21 unit Pembangkit Energi Baru Terbarukan skala mini yang dinikmati masyarakat Tapsel yang kesemuanya dibiayai oleh Pemerintah Atasan atau bukan melalui APBD Tapsel yaitu 17 PLTMH dan 4 PLTS Terpusat dengan rincian 14 bantuan Pemerintah Pusat dan 7 bantuan Pemerintah Provinsi sedangkan sebelumnya hanya satu unit PLTMH yaitu di Turunan Kec. SD. Hole dibangun oleh Bupati terdahulu. Adapun rincian pembangkit PLTMH/PLTS ini sudah dinikmati oleh masyarakat 8 Kecamatan di Tapanuli Selatan yaitu, di Aek Bilah 8 unit, Arse 1 Unit, Sipirok 1 Unit, Batang Toru 1 unit, MBT 1 unit, Angkola Barat 1 unit, Angkola Sangkunur 1 unit, Angkola Selatan 2 unit dan SD. Hole 5 unit dan dinikmati oleh 2.701 rumah tangga termasuk fasilitas umum lainnya sperti Sekolah, Mesjid, Gereja, Balai Desa dan Kantor Kepala Desa
ESDM Provinsi mengatakan program pembangunan PLTMH diharapkan mencerdaskan anak bangsa.
Majarin Harahap Kasi Energi dan Ketenagalistrikan ESDM Provsu menjelaskan “Di awal pengusulannya oleh Pemkab Tapsel, PLTMH tersebut rencanya dibangun dengan anggaran Rp2,9 miliar lebih. Namun, setelah adanya perubahan menjadi Rp2,7 miliar, karena wabah penyakit Covid-19,”tuturnya.
Kehadiran PLTMH yang mengaliri 109 Rumah dan 11 Fasilitas Umum sangat berguna bagi masyarakat. Selain itu, kehadiran PLTMH akan menjadi nilai positif bagi dunia pendidikan, sebab, anak-anak di desa tersebut tidak perlu lagi menggunakan lampu teplok sebagai sarana belajar.
“Kepada seluruh anak-anak saya yang ada di tiga desa dan satu dusun ini, lebih rajin lah belajar. Sebab, saya yakin akan ada pemimpin-pemimpin baru yang lahir dari desa ini di masa yang akan datang,”imbuhnya.
Untuk itu, dia mengajak kepada ratusan warga di tiga desa dan satu dusun itu agar menjaga dan memelihara turbin tersebut. Sehingga, dapat dipergunakan dan dimanfaatkan lebih lama lagi ke depannya.
Turut memberikan sambutan Tunas Harapan Siregar Camat Padang Bolak mewakili Bupati Paluta, mengatakan dengan beroperasinya PLTMH ini diharapkan persatuan dan kesatuan semakin kokoh serta dapat mempererat kekompakan dalihan natolu serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat ketiga desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel,” ujarnya. (zn)