PADANGSIDIMPUAN-Puluhan ibu-ibu di Lingkungan 2, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), curhat kepada Wakil Ketua 1 DPRD Padangsidimpuan, Rusydi Nasution, Selasa (22/3/2022).
Boru Batubara misalnya, salah seorang ibu-ibu yang menghadiri reses anggota DPRD Padangsidimpuan, Rusydi Nasutiom mengungkapkan, saat ini hampir seluruh harga kebutuhan bahan pokol melambung tinggi, sehingga masyarkat tidak mampu membelinya.
“Salah satunya minyak goreng, sekarang harga makin naik, ekonomi semakin terjepit, kayakmana kami bisa membelinya,”ujarnya Boru Batubara sembari diiringi tepuk tangan.
Menurutnya, jelang puasa Ramadan, apalagi nanti menjelang puasa hari Raya Idul Fitri, kebutuhan untuk minyak goreng akan semakin meningkat. Sebab, masyarakat muslim yang akan merayakan lebaran banyak memasak kue.
“Kami, terutama kalangan ibu-ibu sangat resah, karena terancam tidak akan memasak kue akibat minyak goreng mahal,”imbuhnya. Saat ini, mereka untuk memasak ikan saja sudah berfikir, karena harga minyak goreng yang sangat tinggi.
Sementara itu, Wakil Ketua 1 DPRD Padangsidimpuan, Rusydi Nasution, mengungkapkan, permasalahan minyak goreng merupakan masalah nasional
Artinya, tingginya harga minyak goreng bukan hanya di Padangsidimpuan. “Partai Gerindra salah satu partai yang menyuarakan agar harga minyak goreng tidak naik, begitu juga kami di daerah ini,”ungkapnya.
Selain itu, Partai Gerindra juga yang mendesak adanya jaminan dari pemerintah agar tidak langka.”Apa yang menjadi keluhan ibu-ibu sudah disampaikan melalui anggota DPR dari Partai Gerindra,”tandasnya. (zn)