PADANG LAWAS- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, menegaskan, penyebab banjir di Kecamatan Lubu Sutam beberapa bulan yang lalu akibat curah hujan yang tinggi.
Hal tersebut berdasarkan hasil analisis Hasil tersebut diketahui setelah dan investigasi yang dilakukan tim dari kehutanan, BPBD, TNI/Polri, Pramuka dan termasuk kehutanan provinsi.”Hasil investigasnya adalah karena curah hujan yang cukup tinggi,”tutur Kabid Kehutanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemkab Palas, Ramlan SP yang ditemui, Senin (7/3).
Menurutnya, banjir bandang yang menghanyutkan ratusan kubik kayu itu bukan pembalakan liar. Gelondongan itu dimungkinkan kayu dari kebun masyarakat.
Diperkirakan ada sejumlah titik longsor pada tebing-tebing dipinggir sungai, di hulu. Besarnya air diakibatkan curah hujan tinggi, jadi penyebab banjir. “Dan ini juga hasil dari kehutanan provinsi, sudah kita sampaikan ke BPBD dan pimpinan. Penyebabnya karena curah hujan tinggi menyebabkan beberapa titik di hulu sungai longsor,” jelas Ramlan.
Sementara kayu gelondongan diduga kuat berasal dari kebun masyarakat sekitar. Dari investigasi tim, tidak menemukan adanya praktek penebangan liar. “Kemungkinan itu dari kebun masyarakat yang berada disekitar sungai,” kata Ramlan.
Sebelumnya diberitakan, banjir bandang di Kecamatan Batang Lubu Sutam yang terjadi tepat di malam pergantian tahun lalu, turut menghanyutkan gelondongan kayu berbagau ukuran. Bahkan kayu-kayu tersebut hanyut sampai ke Kabupaten Rokan Hulu Riau.
Puluhan rumah diperkirakan hanyut. Dan ratusan lainnya rusak. Atas kejadian itu, juga sempat mendapat perhatian dari Menteri Sosial Risma. Sehari pasca kejadian, menteri sosial langsung turun melihat kondisi desa yang terkena banjir.
Pemerintah pun menetapkan kondisi darurat. Dan lebih sebulan diperkirakan semua pihak berjibaku memulihkan kondisi warga dan desa yang terdampak.