PADANGSIDIMPUAN-Rasa sakit karena payudara yang membusuk dan bernanah harus disembunyikan Nenni Sahdiah Siregar, ketika bekerja menjadi buruh tani di sawah milik warga.
Tak heran, setiap pergi kerja, perempuan yang tinggal di Jalan Raja Inal Siregar itu harus membungkus rapi payudaranya agar tidak keluar darah dan nanah. Tekad yang kuat agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga menjadi alasan bagi ibu empat orang anak itu.
Setiap pulang kerja, Nenni memperoleh upah sebesar Rp30 ribu dari pemilik sawah. Sayangnya, Nenni tidak bisa bekerja setiap hari, karena menunggu adanya sawah yang akan digarap.
“Walau harus menahan sakit, istri saya tetap kerja untuk membantu kebutuhan rumah tangga kami,”tutur Hotman Harahap, suami Sahdia kepada wartawan.
Setiap mengerang kesakitan, Hotman Harahap suaminya, hanya mampu membawa Nenni ke seorang bidang untuk berobat. Uang hasil yang didapat Nenni, hanya bisa menutupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Maklum, suaminya saat ini tidak memiliki pekerjaan karena PHK.
Butuh waktu berbulan-bulan bagi Nenni untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak dari tim medis. “Saat saya bawa berobat, bidan itu menyarankan agar dibawa ke rumah sakit, karena istri saya terkena penyakit yang ganas,”tutur Hotman kepada wartawan ketika ditemui.
Mendengarkan saran dari bidan itu, Hotman hanya bisa terdiam, karena dia tidak memiliki uang untuk membawa istrinya ke rumah sakit. “Terpaksa didiamkan aja, karena uang tidak ada. Jangankan untuk biaya berobat, untuk makan saja susah,”imbuhnya. (zn)