TAPANULI SELATAN-Warga terdampak banjir di Kelurahan Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), protes terhadap adanya kabar miring yang menyebutkan masyarakat setempat kelaparan.
Beredarnya kabar tersebut membuat malu seluruh warga, terutama korban yang terdampak banjir. Kepala Lingkungan I, Kelurahan Rianiate, Muhammad Irham Lubis menjelaskan, kabar tentang adanya kelaparan itu dipastikan tidak benar.
“Tidak benar sama sekali, warga saya tidak ada yang kelaparan,”ujarnya kepada wartawan ketika ditemui di rumahnya, Selasa (21/12/2021).
“Atas nama masyarakakat, kami akan lakukan somasi terhadap pihak-pihak yang menyebutkan bahwa warga Kelurahan Rianiate kelaparan,”tandasnya.
Dijelaskan Kepling, sejak awal terjadinya banjir, sejumlah bantuan pemerintah sudah langsung tiba, seperti, tenda pengungsian dan beras.”Kami tidak pernah kelaparan, kami malu adanya kabar tersebut, seluruh masyarakat tersinggung dengan adanya kabar itu,”imbuhnya.
Pernyataan yang sama juga datang dari sejumlah tokoh adat dan masyarakat seperti, Ali Makmur Lubis, Khohir Sianipar, Ansor Lubis dan Zuro Sikumbang. Menurut mereka, banjir mulai terjadi pada Jumat (18/12/2021), pukul 19.30 WIB. Saat itu air Sungai Batangtoru mulai naik ke pemukiman masyarakat.
”Jarak hari Jumat ke Senin itu hanya tiga hari, kok disebut lima hari tidak tersentuh bantuan, padahal, Sabtu (19/12/2021) sudah ada datang tim dari BPBD Tapsel,”tutur mereka.
Lebih lanjut mereka mengatakan, di kelurahan itu masih kuat rasa persaudaraan. Tidak mungkin warga di tempat ini membiarkan warga yang lain kelaparan.”Disini kami masih kuat tolong menolong, makanya tidak akan kami biarkan kalau ada yang kelaparan,”tuturnya.
Mereka meminta kepada pihak-pihak yang mengabarkan bahwa warga Rianite kelaparan segera meminta maaf resmi kepada seluruh masyarakat di tempat ini.”Mereka harus meminta maaf, karena dengan adanya kabar miring itu, semua masyarakat malu. (zn)