Minus Tabagsel, Gubernur Bahas Perencanaan Pembangunan Ibu Kota Bersama Sejumlah Kepala Daerah di Sumut

  • Bagikan

MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menggelar rapat persiapan perencanaan pembangunan sejumlah proyek strategis di Kota Medan, sebagai ibu kota provinsi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jend Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (20/9).

Sayangnya, tidak satupun kepala daerah dari wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang meliputi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Mandailing Natal (Madina), Padanglawas, Padanglawas Utara dan Kota Padangsidimpuan.

“Kita gelar rapat melanjutkan perencanaan pembangunan ibu kota, yang titik nolnya adalah Lapangan Merdeka Medan. Sempat terputus waktu direncanakan di akhir 2018. Tidak bisa dilaksanakan karena belum singkronnya diskusi penyelesaianya, ‘apa mau dijadikan apa’,” ujar Gubernur Edy Ramayadi, usai menggelar rapat.

Pertemuan dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Wali Kota Binjai diwakili Sekda Irwansyah Nasution, serta para pejabat terkait dari masing-masing daerah.

Turut mendampingi Gubernur, Asisten Administrasi Umum Hasmirizal Lubis, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Bambang Pardede, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Irman Oemar dan lainnya.

Dengan pertemuan tersebut, lanjut Gubernur, singkronisasi antara Kota Medan, Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang dapat tercapai guna menindaklanjuti rencana pembangunan yang terintegrasi. Sehingga untuk peleksanaannya diharapkan dapat dimulai awal 2022 mendatang. Karena itu persiapannya dilakukan secepat mungkin. Mengingat rencana strategis ini sudah disampaikan sejak awal kepemimpinan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di 2018 lalu.

Selanjutnya, kata Gubernur, tindak lanjut soal keberadaan sungai yang terhubung dari Deliserdang ke Medan. Sehingga pembahasannya harus mengikutsertakan daerah yang dilewati aliran sungai. Bagaimana agar kawasan sungai dapat direvitalisasi, berikut daerah aliran sungai (DAS), dimana ada pembagian tugas antara pemerintah kabupaten/kota, provisi dan pusat.

“Ketiga, adalah soal pengelolaan sampah (tempat pembuangan akhir/TPA), untuk dipelajari secara teknis. Dan juga Sport Centre, Rumah Sakit, yang akan dimulai di 2022. Khusus Sport Centre, tanggal 1 Oktober 2021 sudah harus dikerjakan. Ada areal olahraga, areal bisnis, pariwisata, hotel, taman terbuka dan lainnya,” lanjut Edy Rahmayadi.

Adapun untuk anggaranya, kata Edy, dari Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yakni APBD, APBN dan investor. Apalagi khusus Sport Centre, ditargetkan dapat digunakan saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024, dimana Sumut menjadi tuang rumah bersama Provinsi Aceh.

Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan menyambut baik rencana tersebut. Sehingga kawasan Ibu kota bersama daerah sekitarnya, dapat dibangun dengan system yang terintegrasi. Khususnya soal penanganan sampah dan kemacetan lalu lintas, karena arus komuter yang cukup tinggi, terutama antara ketiga daerah ini.

Senada dengan rencana tersebut, Bobby Nasution menegaskan dirinya meminta agar program pembangunan di 2022 dapat dilakukan sesegera mungkin. Karena itu, pihaknya meminta agar proses tender proyek fisik dilakukan di tahun sebelumnya.

“Saya sudah sampaikan di rapat internal (Pemko Medan), harus cepat (pembangunan). Agar (realisasi) anggaran itu bisa terlaksana dengan cepat,” kata Bobby.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Walikota Medan mengatakan bahwa pemanfaatan Lapangan Merdeka menjadi cagar budaya dan ruang terbuka hijau (RTH) masuk dalam aspek yang dibutuhkan masyarakat. Rencana itu sejalan dengan apa yang diharapkan Gubernur Sumut beberapa tahun lalu.

  • Bagikan