PADANGSIDIMPUAN-Wajah Rosmina Nasution, penjual kue keliling di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, seperti ditampar oleh sikap petugas program keluarga harapan (PKH) di lingkungan tempat tinggalnya. Bagaimana tidak, dia ternyata tidak tercatat sebagai penerima PKH di lingkungan tersebut meski tergolong masyarakat menengah ke bawah.
Dengan polos, siang itu dia mendatangi tempat pembagian PKH yang ada di lingkungannya. Berbekal Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), dia berjalan menuju lokasi tempat pembagian PKH.
Ketika sampai, dia melihat banyak warga yang menunggu giliran nama dipanggil. Namun, sayangnya, ketika mendapat giliran, petugas langsung menolak, karena namanya tidak termasuk dalam daftar penerima PKH.
“Padahal, KTP saya asalnya dari daerah itu, namun, saya tidak mendapat bantuan (PKH),”ungkapnya. Dia mengatakan, meski berprofesi sebagai penjual kue keliling, namun, dia tidak pernah mendapat bantuan usaha dari pemerintah daerah.
“Padahal, kata orang, Wali Kota sekarang bermarga Nasution, tapi tetap saya tidak pernah mendapat bantuan,”imbuhnya. Namun, bagi perempuan yang nyaris berusia satu abad itu, dia tidak mau meminta-minta kepada siapapun, walaupun hidupnya saat ini sangat susah terutama dengan mewabahnya COVID-19.
“Kalau dikasi ya syukur, tapi untuk meminta-minta saya tidak mau, makanya lebih baik jualan kue keliling daripada meminta-minta,”tuturnya. Dia berharap kepada pemerintah daerah agar memberikan bantuan dana untuk membantu usaha yang sudah digelutinya sejak dua tahun belakangan.
(zn)
