TAPANULI SELATAN-Melalui Gerakan Bank Sampah yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, masyarakat setempat akan mendapatkan nilai ekonomis.
“Khusus di Huta Ginjang, 167 Kilogram sampah akan dibayar Rp700 ribu,”ungkap Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Dolly P Pasaribu di damping Ketua TPP PKK, Ny Rosalina Dolly Pasaribu, kepada wartawan ketika ditemui pada acara Gerakan Tabungan Bank Sampah di Desa Siamporik, Kecamatan Angkola Selatan.
Lebih lanjut dia mengatakan, sampah saat ini sudah bisa bernilai ekonomis, tergantung keinginan daerah masing-masing.”Kalau di daerah lain bisa digantikan dengan uang sekolah, tergantung daftar nilai sampahnya,”tuturnya.
Tak heran kata Bupati, sejak dibuka pada pukul 08.00, masyarakat sangat antusias untuk mengganti sampah dengan tabungan di Bank Sampah tersebut. Mengenalkan sesuatu yang baru boleh dikatakan ngga mudah. Apalagi membiasakan kebiasaan baik itu penting, juga membaikkan kebiasaan.
“Budaya Tapsel pada dasarnya bukan membiarkan pekarangannya kotor, membuang sampah di parit, sungai dan bukan pula membakar yang asapnya bisa menjadi pencemaran udara,”imbuhnya.
Budaya Tapsel adalah lingkungan yang asri, bersih, apalagi udara Tapsel masih sangat bersih dan segar. Mungkin saja, karena merasa tidak ada manfaat, maka masyarakat cenderung membiarkan dan membuang di sembarangan tempat. Efeknya mungkin sekarang tidak kerasa, tapi akan berakibat fatal bagi anak cucu ketika sampah berserakan di mana-mana.
“Menggerakkan masyarakat kembali pada naturalnya. Hidup bersih dan sehat sambil menabung untuk masa depannya. Lingkungan bersih sehat, kesejahteraan masyarakat meningkat,”tandasnya. (zn)