Melihat Desa Pargarutan Luat Harangan di Tapsel yang Dialiri Dua Sumber Energi Listrik

  • Bagikan
Mantan Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu, ketika meninjau kondisi bangunan PLTA yang diresmikan pada tahun 2015 (foto/lensakini/zn)

TAPANULI SELATAN-Pargarutan Luat Harangan, salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sipirok, Kabupten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut).

Sekilas nampak terlihat tidak ada yang istimewa. Namun, siapa sangka, desa ini mempunyai keistimewahan dari daerah lain, terutama sejak Kabupaten Tapsel, dipimpin oleh Syahrul M Pasaribu.

Bagaimana tidak, desa yang berpenduduk seratusan kepala keluarga (KK) itu mempunyi dua sumber energi listrik, yaitu PLN dan PLTS. Tak heran, dua sumber energi membuka “jendela dunia” bagi masyarakat yang mempunyai pekerjaan di bidang perkebunan dan pertanian.

Tak jarang terlihat, barang-barang elektronik seperti, televisi (TV), kulkas dan alat penanak nasi sudah mengisih rumah warga. “Saat ini kami sudah bisa mengakses dunia,”ujar Kepala Desa Pargarutan Luat Harangan, Yahya Siregar kepada LENSAKINI ketika ditemui.

Dia bercerita, sebelum masuknya energi listrik, kehidupan masyarakat yang ada di tempat itu masih tertinggal. Sebab, mereka tidak bisa mempergunakan alat-alat elektronik.”Sekarang, anak-anak kami sudah bisa belajar daring, terutama pada saat sekarang ini,”ungkapnya.

Sebelum masuk listrik, warga di desa itu hanya mempergunakan lampu teplok untuk sarana penerangan.”Kalau malam, kami hanya mempergunakan lampu tradisional,”tuturnya. Namun, semua berubah, ketika dua energi listrik tersebut masuk ke desa itu.

Foto anak-anak yang sedang melihat hanphone (foto/lensakini/zn)

Lain lagi pengakuan Rahim Siregar, salah seorang tokoh masyarakat. Dikatakannya, dampak dua sumber energi tersebut, saat ini warga di tempat itu berlomba-lomba untuk membeli peralatan elektroni. “Kemajuan ini semakin kami rasakan setelah Pemkab Tapsel pada masa kepemimpinan Syahrul M Pasaribu membuka akses ke kampung itu,”ujarnya.

Dia mengatakan, sejak 2018, masyarakat di tempat itu tidak lagi mempergunakan jasa kuda untuk sarana transportasi.”Biasanya kami naik kuda untuk ke Sipirok, tapi sejak 2018, kami sudah bisa naik mobil apabila mau ke Sipirok sebagai ibukota kabupaten,”tandasnya.

 

//Jaga Pembangunan Yang Sudah Ada//

Mantan Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Syahrul M Pasaribu berpesan kepada masyarakat agar menjaga semua fasilitas pembangunan yang sudah ada di desa itu. “Kementerian ESDM menanyakan kepada saya, apakah PLTS Terpusat masa saya itu masih berfungsi dengan baik setelah hadirnya PLN?,” ungkap Syahrul ketika berkunjung ke tempat itu.

Dijelaskan politisi senior itu, kedatangannya gunas memastikan apakah kedua sumber energi listrik itu benar-benar berfungsi dengan baik atau tidak. Dikatakannya, pembangunan  Pembangkit Listrik Tenaga Surya tersebut menghabiskan biaya Rp3,5 miliar, dan  diresmikan 21 Februari 2015.

“Alhamdulillah, empat tahun kemudian jaringan PLN (Perusahaan Listrik Negara) kembali masuk di 2019,”tutur politisi Golkar itu.

Kepada masyarakat, Syahrul, mengatakan dan  menyadari apa yang ia lakoni selama dua periode memimpin Tapsel belumlah 100 persen memuaskan masyarakat Tapsel secara keseluruhan.

“Saya sadar betul itu. Tetapi doa kan saya dan keluarga agar tetap sehat meski sudah tidak menjabat sebagai bupati, sepanjang hayat masih di kandung badan, saya akan tetap perhatikan Tapsel yang kita cintai ini agar dapat lebih maju kedepan,” ucap Syahrul.

Warga Desa Pargarutan Luat Harangan menyambut Mantan Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu saat melakukan kunjungan (foto/lensakini/zn)

Dia menambahkan, Desa Pargarutan luat Harangan dengan 112 kepala keluarga atau 500-an lebih jiwa ini di dominasi masyarakat petani dan pekebun. Hidup mereka tenteram dan damai meski tinggal nun jauh dari hiruk pikuk perkotaan. “Jaga terus persatuan dan kekompakan,”imbuhnya.

Tidak lupa juga Syahrul mengimbau agar masyarakar tetap mematuhi protokol kesehatan dan segera ikut program vaksinasi meningkatkan imunitas tubuh sebagai upaya melawan wabah penyakit COVID-19 yang belum tahu kapan berakhir. (ZN)

  • Bagikan