PADANGSIDIMPUAN-Warga yang menjadi korban pengusiran yang diduga dilakukan oleh oknum Kepala Desa (kades) Desa Labulan Labo, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Sumut, dan sejumlah perangkatnya mengaku tidak memiliki pekerjaan.
Akibatnya, mereka tidak sanggup lagi untuk membeli kebutuhan dapur, terutama susu anak-anak. Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Irmadani, Rudi Iswanto, Sulastro, Waristo dan Sudarmin kepada LENSAKINI.com ketika berbincang-bincang di tempat pengungsiang di Lingkungan IV, Kelurahan Batunadua Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan.
Kesehariannya, mereka bekerja sebagai pengguris kebun karet. Hasilnya, mereka pergunakan untuk membeli kebutuhan dapur dan susu anak-anak.
“Sudah 1 minggu kami disini dan tidak memiliki pekerjaan. Makanya, kami tidak bisa membeli susu anak,”tutur mereka. Ditanya apakah punya keinginan untuk pulang ke rumah, spontan mereka menjawab bahwa mereka mau pulang.
“Tapi kami takut pulang ke rumah. Sebab, keselamatan tidak dijamin,”tandas mereka.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima kepala keluarga (KK) di Desa Labuhan Labo, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), diduga diusir oleh oknum kepala desa dan sejumlah perangkat layaknya film G-30 S PKI.
Bagaimana tidak, pada Sabtu (18/6/2021), pukul 00.30 WIB, rumah mereka didatangi oleh oknum kepala desa dan sejumlah perangkatnya. Setelah sampai, mereka dipaksa untuk ke balai desa. Ironisnya, para warga itu dipaksa keluar dari rumah mereka sendiri. (ZN)