TAPANULI SELATAN-Warga di Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), berdoa agar pembangunan yang sudah dirasakan mereka saat ini menjadi ladang amal untuk mantan Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu. Sebab, karena dia sudah melaksanakan program pembangunan dengan baik secara fundamental.
“Kita akui, H Syahrul M Pasaribu telah melaksanakan program pembangunan, khususnya di Aek Bilah ini secara fundamental. Mudah-mudahan, menjadi ladang amal baginya,” ungkap Hasan Basri Pangaribuan, saat memberi sambutan pada Silaturahmi Ramadhan H Syahrul M Pasaribu, di Masjid Raya Nurul Iman, Biru, Minggu (25/4) lalu.
Atas nama masyarakat, Hasan Basri mengaku bangga dan terharu, karena tidak menyangka, Syahrul akan Kembali berkunjung ke tempat itu.”Selamat datang, ternyata bapak masih menyisakan waktu untuk mengunjungi kami di kecamatan terjauh ini. Tentunya ada rasa bangga dan haru serta tak menyangka kehadiran bapak disini. Walau sudah tak Bupati lagi, ternyata perhatian dan kepedulian bapak masih tinggi pada kami.,”ujarnya.
Diakuuinya, Bagi masyarakat di daerah itu, sosok Syahrul adalah pejuang sejati Pembangunan. Sebab, selama menjabat, Syahrul sudah banyak melakukan pembangunan seperti, pembangunan Jalan Kabupaten dengan Hotmix dari simpang Tolang hingga Kantor Camat di Biru.
Saat ini, akses dari Sipagimbar menuju Padangsidimpuan sudah mudah dijangkau. Tak heran, daerah tersebut tidak lagi disebut terpencil. “Upaya Pak Syahrul membuka dan membangun Jalan yang sebagiannya sudah dirabat beton termasuk membangun Jembatan antara Silangkitang dengan Sihulambu walaupun belum tuntas secara keseluruhan, tetapi itupun sangat membantu Kami,”ujarnya.
Pernyataan yang sama juga datang dari tokoh masyarakat Kecamatan Aek Bilah, M Rawi Ritonga. Pria yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Tapsel ini menyebutkan, tentunya masyarakat sangat kaget dengan kehadiran H Syahrul M Pasaribu di tengah masyarakat Aek Bilah. Karena, setelah tak Bupati lagi, masyarakat beranggapan tak akan pernah akan hadir lagi bersama mereka.
“Ternyata kehadarian abanganda sangat berarti bagi masyarakat,” ucapnya.
Bicara tentang pembangunan, Rawi juga mengakui, selama 10 tahun terakhir, di bawah kepemimpinan H Syahrul M Pasaribu telah banyak membuka keterisoliran di Aek Bilah. Walau tak seluruhnya mampu memberi rasa puas pada warga. Tapi, kata Nawi, fundamen pembangunan itu sendiri telah diletakkan dengan tepat dan dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
“Harus diakui, jika mundur ke 2009 dan 2010 lalu, kondisi jalan dari Biru ke Sipagimbar sangat sulit. Banyak warga Biru yang harus menginap di di Sipagimbar saat poken (pasar). Secara perlahan, pada 2012 mulai disentuh dan terus hampir setiap tahun hingga kondisi yang ada saat ini. Alahamdulillah, saya pastikan semua sudah bisa bolak balik dalam hitungan jam,” ungkapnya.
Sementara itu, Syahrul M Pasaribu menyebut, silaturahmi yang baik harus terus dipelihara diantara sesama. Tentu itu sangat sesuai dengan anjuran agama, agar setiap umat harus merajut dan memelihara silaturahmi diantara sesamanya.
“Sampai saat saya ini Daerah yang mengantarkan Saya periode kedua dan ketiga di DPRD Sumut, kegiatan silaturrahim dan Silaturahmi seperti ini, selalu saya lakoni di Siantar dan Simalungun. Begitu pula ketika saya diberi amanah memimpin Tapsel 2 periode. Melalui Safari Ramadhan, Isra’ Mikraj, Maulid dan juga Safari Muharram, silaturahmi terus kita jalan antara umaro, ulama dan masyarakatnya sebagai bagian dari mensukseskan membangunan daerah,” terangnya seraya menegaskan, silaturahmi merupakan salah satu kekuatan dalam menjalankan program pembangunan.
Terkait hasil pembangunan, Syahrul menyampaikan, biarlah tanah dan masyarakat yang menjadi saksi, tentang pembangunan yang telah dilakukan.
“Saya meminta, bantuan kalian rawat dan jaga, apa yang telah kita bangun selama ini,” ucapnya. Pada pertemuan itu, H Syahrul M Pasaribu menyantuni 16 anak yatim dan menyerahkan zakat harta Rp 15 juta diterima najir Mesjid Raya Nurul Iman, Biru, Kecamatan Aek Bilah.
“Kami akan pergunakan uang ini untuk keperluan membuat kubah dan menara menjid ini. Terima kasih kepada bapak H Syahrul M Pasaribu yang masih berkesempatan mengunjungi dan bersilaturahmi serta terus peduli dengan kami,” ungkap Porman Ritonga, Subugianto Simanjuntak dan Abdul Rahman Rambe selaku najir masjid. (zn)