PADANĢSIDIMPUAN-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam DPD Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Padangsidimpuan, Rabu (21/4/2021) sore.
Dalam aksinya, massa yang kesal adanya dugaan suap untuk memuluskan LKPJ Wali Kota Padangsidimpuan tahun 2020 melempari kantor wakil rakyat itu dengan ratusan amplop.
Menurut pantauan wartawan di lokaai, massa datang menggunakan kenderaan sepeda motor. Mereka tampak membawa spanduk yang bertuliskan “JPKP Kota Padangsidimpuan Menyatakan Sikap : Meminta Kepada Penegak Hukum Melakukan Penyelidikan Hukum Terkait Dugaan Kasus Suap Ketuk Palu Di DPRD Kota Padamgsidimpuan”.
Namun sayang, setelah berorasi beberapa menit tidak ada seorang pun anggota DPRD Padangsidimpuan yang menerima aspirasi massa. Spontan, massa yang kesal adanya dugaan suap untuk memuluskan LKPJ Wali Kota Padangsidimpuan tahun 2020 melempari Kantor DPRD Kota Padangsidimpuan dengan ratusan amplop.
Kepada wartawan, Koordinator Lapangan, Ary Azi menyayangkan sikap para wakil rakyat yang bagi-bagi uang untuk memuluskan LKPJ Wali Kota. Ironisnya lagi, massa menyesalkan tidak adanya seorang anggota DPRD yang menerima aspirasi massa.
“Kita sangat menyayangkan sikap para anggota DPRD. Kami meminta kepada Badan Kehormatan untuk memeriksa Ketua DPRD dalam persoalan dugaan suap untuk memuluskan LKPJ Wali Kota,” pungkasnya.
Setelah berorasi selama setengah jam, massa pun aķhirnya membubarkan diri dengan tertib. Namun, massa berjanji akan membawa massa yang lebih besar lagi jika aspirasi mereka tidak dilanjuti. (UA)