PADANGSIDIMPUAN-Ternyata, kesulitan ekonomi, menjadi alasan utama RN (18), warga Jalan Alboint Hutabarat (Kampung Darek), Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Semakin tingginya tingkat pengangguran dan semakin meningkatnya masyarakat miskin di Sidimpuan berpengaruh langsung kepada warganya, tidak terkecuali RN. Selama pandemi COVID-19, berbagai usaha sudah lakukannya untuk mendapatkan pekerjaan, namun, tidak ada hasil.
Tingginya kebutuhan hidup memaksa RN untuk mengambil jalan pintas dengan mencuri kotak amal yang ada di masjid. Aksi tersebut dia lakukan bersama AAH, warga Kelurahan Losung, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, yang sudah lebih dahulu diamankan oleh pihak kepolisian.
“Jadi RN dan AAH ini berteman, dan mereka sudah mencuri kotak amal masjid,”ujar Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan. RN dan AAH menjadi spesialis pencuri kotak amal masjid. Hasilnya juga mereka bagi.
“Alasan keduanya sama, yaitu kebutuhan ekonomi,”tuturnya. Lebih lanjut Kasat mengatakan, sebelum menjadi spesialis kotak amal masjid, RN bekerja “serabutan”. Namun, dengan kondisi ekonomi sekarang, akhirnya RN tidak ada pekerjaan.
“Salah satu yang merasakan dampak akibat tingginya pengangguran dan angka kemiskinan itu adalah RN, makanya dia nekat mencuri kotak amal masjid,”tandas Kasat.
Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Padangsidimpuan, menangkap RN, salah seorang spesialis pencuri kotak amal masjid di Desa Simangambat, Kabupaten Mandailing Natal.
Dari tangan tersangka, petugas kepolisian menyita barang bukti berupa, 1 unit kotak infak, 1 potong baju warna merah dan 1 gelang mainan berwarna putih. (zn)