Potret Para  Bocah di Padangsidimpuan, Dari Menjual Telur Puyuh  Hingga Jual Terong Untuk Kebutuhan Hidup

  • Bagikan
Poto para bocah di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, yang harus bekerja keras untuk menyambung hidup.

PADANGSIDIMPUAN-Di Hari Anak Nasional ini, LENSAKINI  sengaja menulis tentang potret para bocah di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Ada yang berjualan telur puyuh, hingga berdagang terong.

Meski hari ini memperingati Hari Anak Nasional, namun, para bocah itu malah tidak tahu tentang adanya peringatan hari besar untuk anak-anak. Mungkin wajar, karena keseharian mereka disibukkan untuk menyambung hidup dan membantu orangtua masing-masing.

Advertisement

Adalah Ari Wibowo (12), Riski Lubis (10) yang keduanya merupakan warga Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, dan Ibrahim Koto (11), dan Reski Albaqi Pakpahan (10) warga Timbangan, Kota Padangsisimpuan.

Saat ditemui LENSAKINI, di Jalan Abdul Haris Nasution atau yang lebih dikenal Jalan Baru Kota Padangsidimpuan, Ari dan Riski tampak menjajakan dagangan telur puyuh rebus kepada  pengunjung cafe yang berada di Desa Pudun Jae.

Kepada wartawan, kedua bocah ini mengaku telah berdagang telur puyuh sejak 2 tahun silam. Inisiatif jualan tersebut dilakukannya keduanya lantaran kehidupan ekonomi keluarganya menengah ke bawah.

Ari mengaku ayahnya merupakan kuli bangunan.  Sedangkan ibunya petani. Sementara Riski mengaku, ayahnya bekerja sebagai tukang cuci kenderaan, dan ibunya hanya ibu rumah tangga.

“Sudah dua tahun berjualan seperti ini bang. Karena kami sadar perekonomian orang tua kami. Orang tua kami bukan orang kaya, kami harus membantunya bang,” ucap Ari diamini Riski, Kamis (23/7/2020) siang.

Kedua bocah ini mengaku telur puyuh tersebut dibeli mereka sudah dalam kondisi dimasak.  Keduanya hanya menjualkan dagangan tersebut. “Biasanya, untuk kami berdua 15 ribu rupiah satu keranjang bang. Itulah yang kami bagi dua bang,” ucap keduanya.

Lain halnya dengan Ibrahim dan Reski yang ditemui LENSAKINI di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Padangsidimpuan. Kedua bocah yang duduk dibangku kelas 6 dan kelas 4 sekolah dasar ini menjajakan sayur terong. Dimana mereka mendapatkan terong tersebut dari kebun neneknya.

Dan lagi-lagi, kedua bocah ini mengaku berjualan tersebut demi membantu ekonomi neneknya. “Kami jual 7 buah terong harganya 5 ribu rupiah. Kami jualan ini untuk bantu nenek kami bang,” aku keduanya. (UA)

 

Advertisement

  • Bagikan