Program bansos beras SPHP selama ini menjadi salah satu instrumen penting dalam pengendalian inflasi, khususnya inflasi pangan atau volatile food. Data terbaru menunjukkan tingkat inflasi volatile food pada Januari 2025 mencapai 2,95% secara bulanan dan 3,07% secara tahunan.
Pemerintah menilai angka ini masih dalam batas stabil dan tidak melebihi target yang telah disepakati dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) Tahun 2025. Dalam pertemuan yang digelar pada 31 Januari 2025, disepakati bahwa pergerakan inflasi volatile food tetap berada di kisaran 3% hingga 5%.
Dengan penghentian sementara bansos beras SPHP, pemerintah berharap dapat lebih mengoptimalkan distribusi bantuan ke depan, sekaligus menjaga keseimbangan harga pangan di tengah musim panen raya.