Artinya, rata-rata pengeluaran penduduk miskin mendekati garis kemiskinan, dan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin berkurang.
Penurunan angka kemiskinan di Tapsel dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Pertama, implementasi berbagai program pemerintah yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial, seperti program bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur pedesaan.
Program-program ini memainkan peran penting dalam meningkatkan aksesibilitas dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat miskin.
Kedua, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan juga berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan.
Pendidikan yang lebih baik memungkinkan individu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan.
Selain itu, pelatihan keterampilan memberikan kemampuan baru yang dapat dimanfaatkan dalam aktivitas ekonomi produktif.
Ketiga, stabilitas ekonomi makro dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sumatera Utara, termasuk di Tapsel, turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang positif, lapangan pekerjaan baru tercipta, dan pendapatan masyarakat dapat meningkat, sehingga kemiskinan dapat dikurangi.
Dengan kondisi demikian kinerja pengentasan kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Selatan, kata BPS, menunjukkan hasil yang positif dengan penurunan angka kemiskinan dari tahun ke tahun.
Bahkan upaya pemerintah dalam melaksanakan program-program sosial dan ekonomi terbukti efektif dalam mengurangi jumlah penduduk miskin dan mempersempit kesenjangan ekonomi di wilayah ini.
(Amru)