Derita Pedagang Bendera Merah Putih di Sidimpuan, Terancam Digusur Hingga Pendapatan Menurun

  • Bagikan
Dedek Siregar, salah seorang pedagang bendera di Simpang Silandit, Kota Padangsidimpuan (foto/lensakini/amru)

PADANGSIDIMPUAN-Sudah jatuh tertimpa tangga, kalimat itu pantas disandang oleh Dedek Siregar (40), salah seorang pedagang bendera merah putih asal Kelurahan Padangmatinggi, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Pasalnya, pendapatannya menurun drastis akibat diberlakukannya PPKM di Kota Salak. Selain itu, pendapatan laki-laki yang sudah berjualan bendera sejak 21 tahun yang lalu itu terancam digusur akibat COVID-19.

“Sudah tiga hari saya berjualan disini, tapi penghasilannya masih Rp150 ribu,”ungkapnya kepada LENSAKINI.com, ketika ditemui. Yang paling menyakitkan, kata Dedek, dia terancam digusur oleh petugas PPKM.

Kalau mereka datang, terpaksa digulung dulu, kalau tidak bakal digusur,”imbuhnya. Dia berharap kepada pemerintah agar memperbolehkannya untuk berjualan.”Saya berjualan ini untuk kebutuhan keluarga, bukan untuk mencari kaya. Saya harap agar pemerintah memperbolehkan saya untuk jualan di sini,”tandasnya.

  • Bagikan