
Ia berasal dari sebuah keluarga pasangan H Endang Mustofa dan Hj. Suntari Putri. Mama Gufhron merupakan anak kedua dari pasangan ini. Dalam satu kesempatan, Mama Ghufron mengklaim dirinya sebagai keturunan Syekh Nawawi Al Bantani.
Namun, KH Majazi Banten sebagai cicit dari Syekh Nawawi Al Bantani telah membantahnya. Melalui surat pernyataan yang ditulis, KH Majazi Banten mengklarifikasi bahwa Mama Ghufron bukanlah keturunan Syekh Nawawi Al Bantani.

Sebagai pendakwah, cerahmahnya kerap mengundang kontroversi masyarakat. Pasalnya, ia tak jarang berbicara dalam bahasa Arab dan bahasa Suryani yang artinya sulit dipahami.
Dalam salah satu ceramah, Mama Ghufron menyebut sebuah kata ‘Maqoli’. Kata itu diduga sebagai bahasa Arab oplosan. Hal tersebut tentunya berhasil memicu reaksi dari berbagai pihak, tak terkecuali Ustaz Abdul Somad (UAS).

Alih-alih menemukan kata ‘Maqoli’ dalam kitab, UAS menyebutkan bahwa ia menemukan kata dari bahasa lain yang mirip dengan kata tersebut. Yakni ‘makgeolli’ dari Korea Selatan yang berarti minuman beralkohol dari ampas beras.
Tak hanya itu, Mama Ghufron turut mengklaim telah menulis hingga 500 kitab dalam bahasa Suryani. Akan tetapi, wujud dari kitab yang ditulisnya tidak pernah ditampakkan kepada publik.
Baru-baru ini, Mama Ghufron kembali menuai kontroversi setelah mengaku bisa berbicara dengan semut dan jin. Setelah berdakwah dalam bahasa semut, ia berterus terang bila dirinya dapat mengubah air biasa menjadi air zam-zam.