
Namun, bagi mereka yang sudah lanjut usia atau benar-benar tidak mampu berpuasa, ada keringanan berupa pembayaran fidyah, yaitu memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
Agar lebih ringan dalam menunaikan utang puasa yang telah lama tertunda, Buya Yahya memberikan beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan. Pertama, seseorang harus bertaubat dengan sungguh-sungguh dan menyesali kelalaiannya di masa lalu. Taubat ini harus disertai niat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama serta berusaha sekuat tenaga untuk melunasi utang puasanya.

Kedua, meskipun jumlah pastinya tidak diketahui, orang tersebut bisa memperkirakan dan mencatat jumlah hari yang harus diganti. Tidak harus tepat, yang penting ada catatan sebagai pedoman dalam menjalankan qadha puasa.
Ketiga, mengganti puasa secara bertahap sesuai kemampuan. Seseorang bisa memanfaatkan hari-hari puasa sunah untuk sekaligus berniat qadha puasa. Dengan cara ini, utang puasa dapat dilunasi secara perlahan tanpa terasa terlalu berat.

“Jika seseorang berusia 40 atau 50 tahun, tentu tidak mudah baginya untuk langsung meng-qadha puluhan atau ratusan hari puasa secara sekaligus,” ujar Buya Yahya.