Tolak Bertemu Rektor, Mahasiswa Yang Mogok Makan Diduga Diintimidasi

  • Bagikan

MEDAN – Enam mahasiswa aksi mogok makan mengatasnamakan Komite Mahasiswa Anti Plagiasi UINSU (Komanpu) di Hotel JW Marriot Medan, Senin malam (29/03/2021) diintimidasi petugas keamanan dan pihak rektorat UINSU. Mahasiswa menyatakan tegas menolak negoisasi dengan Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap MA.

“Kita tidak mau berdamai sampai Menteri Agama membentuk tim independen mengusut dugaan plagiasi oknum Rektor UINSU,” kata Koordinator Aksi Komanpu Irham Sadani menjawab wartawan, di sela-sela aksi mogok makan yang dilakukan mahasiswa UINSU.

Pantauan wartawan di TKP, Wakil Dekan III FIS UINSU Yose Rizal Saragih mencoba mendekati mahasiswa yang sedang aksi mogok makan di depan Hotel JW Marriot. Menurut Irham, Yose Rizal Saragih mencoba menenangkan mahasiswa aksi mogok makan.

“Pak Yose juga prihatin dan heran, kenapa pejabat tinggi di UINSU tidak mau menemui adik-adik mahasiswa. Pak Yose juga tidak melarang kami untuk unjukrasa, tapi maunya pejabat UINSU mendengarkan keluhan kami untuk segera ditindaklanjuti,” kata Yose seperti ditirukan Irham Sadani.

Yose Rizal utusan khusus Rektor UINSU, justru meminta tolong kepada mahasiswa agar bertemu dengan Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap MA untuk di mediasi sekaligus membubarkan aksi mogok makan. Namun, mahasiswa tetap bersikukuh menolak bertemu dengan Rektor UINSU.

“Kami tegaskan, kami tetap menolak bertemu untuk dimediasi. Kami tetap lanjut mogok makan, sampai Menag RI merespon tuntutan kami,” kata Irham Sadani.

Aksi mogok makan tersebut, dilakukan mahasiswa UINSU dan sempat menghebohkan peserta di tengah pertemuan dan rapat koordinasi Badan Layanan Umum (BLU) yang dihadiri 23 Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia yang berlangsung tanggal 28-30 Maret 2021, di JW Marriot Hotel Medan.

Sebelumnya, buntut aksi mogok makan itu terkait dugaan plagiasi yang dilakukan oknum Rektor UINSU Medan. Mahasiswa mendesak Menag RI turun tangan segera membentuk tim independen dugaan plagiasi tersebut. “Jika ditemukan fakta plagiasi kami mendesak Menag, segera mencopot jabatan struktural oknum Rektor UINSU. Karena ini, nyata-nyata mencederai moral akademik di kampus,” kata Irham. (zn)

  • Bagikan