MANDAILING NATAL-Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Mandailing Natal, bersama dengan PC PMII, Dema Stain dan IM3, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) dan gedung DPRD.
Kedatangan mereka guna meminta pihak perusahaan agar mencabut pernyataan mereka di media massa bahwa uji coba pengeboran sumur sudah sesuai SOP yang menurut hemat kami itu adalah pernyataan kontroversi.
“Kami meminta agar PT SMGP mencabut pernyataan di media yang mengklaim bahwa uji coba pengeboran sumur sudah sesuai SOP yang menurut hemat kami itu adalah pernyataan kontroversi,” ucap Alwi Rahman Ketua PC PMII Madina.
Lebih lanjut dia mengatakan, Selain itu Mahasiswa juga meminta PT SMGP harus bertanggung jawab atas korban tragedi bocornya pipa gas beracun, meminta kepada DPRD Madina mengambil sikap dan mendorong ke pusat mencabut izin PT SMGP.
“Kami meminta kepada polisi agar mengusut tuntas tragedi kebocoran pipa gas beracun PT SMGP transfaran dan akuntabel,” katanya.
Mahasiswa juga meminta kepada ketua DPRD Madina agar membentuk pansus guna menyelidiki tragedi bocornya pipa gas beracun PT SMGP yang sudah menelan korban lima orang dan luka-luka 32 orang.
Sayangnya, aksi tersebut tidak digubris oleh pihak perusahaan. Sedangkan Ketua DPRD Mandailing Natal Erwin Lubis sedang berada di luar kota (zn)