JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi menetapkan awal puasa Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini didasarkan pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang menjadi acuan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dilansir detikHikmah, kalender ini menggantikan metode hisab hakiki wujudul hilal yang sebelumnya digunakan untuk menentukan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Berdasarkan KHGT yang diterima dari Ketua Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum PP Muhammadiyah, Edy Kuscahyanto, Selasa (7/1/2025), ijtimak akhir bulan Syakban 1446 H terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025. Dengan demikian, 1 Ramadan 1446 H dimulai pada keesokan harinya.
“Ijtimak Akhir Bulan Sya’ban 1446 Jumat Legi, 28/2/2025 Pukul 00:44:38 GMT. Kawasan Imkanu Rukyat: Jumat, 28/2/2025 Pukul 14:43:34 GMT di Kota Ais Yaman, posisi Hilal T 05° 42′ 57″ dengan E 08° 00′ 22″. Waktu New Zealand: Ijtimak Jumat, 28/2/2025 Pukul 12:44:38 NZST Fajar, 28/2/2025 Pukul 04:36:39 NZST Maka Awal Bulan Ramadhan Sabtu Pahing, 1/3/2025 M,” jelas keterangan dalam kalender tersebut.
Menurut perhitungan Muhammadiyah, Ramadan tahun ini akan berlangsung selama 29 hari. Maka, Idul Fitri 1446 H akan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Selain itu, kalender KHGT juga mencatat beberapa tanggal penting lainnya:
- 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.
- Hari Arafah (9 Zulhijah 1446 H) akan dilaksanakan pada Kamis, 5 Juni 2025.
- Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah 1446 H) ditetapkan pada Jumat, 6 Juni 2025.
Umat Islam yang berencana menjalankan ibadah puasa Arafah dapat melakukannya pada Kamis, 5 Juni 2025. Keputusan ini menjadi panduan bagi masyarakat yang mengikuti penanggalan Muhammadiyah.